by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Rabu, 19 Juli 2023 - 11:13 WIB
Esposin, KLATEN -- Warga Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Klaten, memperingati 1 Muharam yang juga dikenal dengan 1 Sura dengan Jenangan Segaran, Selasa (18/7/2023) malam. Sebanyak 21 lapak menyajikan ribuan pincuk jenang lemu yang bisa dimakan warga secara gratis.
Kegiatan itu digelar warga RT 001-002/RW 006, Desa Segaran bersama Bale Agung Bhumi Koripan. Lapak-lapak berjajar di jalan areal persawahan menuju permukiman warga.
Di setiap lapak, ibu-ibu menyajikan jenang lemu hasil olahan masing-masing kelompok. Setiap lapak menyajikan jenang lemu dengan nama-nama yang mengandung doa.
Mulai dari nama Katentreman, Kawilujengan, Bagas Waras, Kesalametan, Kamulyan, Kerukunan, Welas Asih, Gemah Ripah, Kawiryan, Kasembadan, Kanugrahan, dan lain-lain.
Mulai dari nama Katentreman, Kawilujengan, Bagas Waras, Kesalametan, Kamulyan, Kerukunan, Welas Asih, Gemah Ripah, Kawiryan, Kasembadan, Kanugrahan, dan lain-lain.
Selepas doa, sekitar pukul 20.00 WIB, jenang lemu mulai disuguhkan kepada warga di Segaran, Delanggu, Klaten. Warga yang berdatangan disuguhi jenang lemu bercita rasa gurih secara gratis.
Mereka langsung menikmati jenang di sekitar lokasi dengan duduk pada alas tikar atau di tepian talut jalan yang berbatasan dengan sawah. Kian malam jalan desa tersebut kian dipadati warga yang terus berdatangan.
Kepala Desa Segaran, Budi Raharja, menjelaskan kegiatan itu digelar swadaya oleh warga di wilayah dua RT. Jenang dipilih menjadi suguhan pada rangkaian kegiatan tersebut lantaran menjadi makanan yang sudah familier bagi warga.
Lebih dari itu, jenang lemu diharapkan bisa menjadi sajian khas Desa Segaran. “Ciri khas di sini nanti jenang lemu. Akan terus kami kenalkan,” kata Budi saat ditemui Esposin di sela kegiatan.
Budi menjelaskan rangkaian kegiatan memperingati malam 1 Sura dengan menyuguhkan ribuan pincuk jenang lemu yang baru kali pertama digelar bakal menjadi agenda rutin di Desa Segaran, Delanggu, Klaten. Tak hanya di tingkat RT maupun RW, kegiatan tersebut ditargetkan bisa menjadi agenda rutin setiap malam 1 Sura di tingkat desa.
Salah satu tokoh masyarakat Segaran, Agung Setiyoko, menjelaskan rangkaian kegiatan jenangan Segaran itu untuk mengenalkan kearifan lokal. Dengan momentum memperingati malam 1 Sura, masyarakat berbagi sekaligus mengajak instropeksi diri serta mengenang kekayaan budaya yang dimiliki.
"Saat ini kekayaan budaya mulai pudar dan menghilang. Harapan kami ini bisa dilahirkan kembali,” kata pria yang akrab disapa Agung Bakar tersebut.
Terkait jenang yang disuguhkan pada kegiatan tersebut, Agung berharap bisa menjadi kenangan bagi setiap orang yang berdatangan. “Sebenarnya ingin mencoba membangkitkan memori kolektif. Ketika ingat jenang lemu, ingat dengan namanya Segaran,” kata Agung.
Salah satu warga, Tiwi, 47, menjelaskan ibu-ibu Segaran, Delanggu, Klaten, dibagi dalam kelompok-kelompok untuk menyuguhkan jenang lemu tersebut. Tiwi bersama tiga ibu lainnya menjadi salah satu kelompok pembuat jenang lemu.
Persiapan sudah dilakukan sejak dua pekan lalu dengan mulai berbelanja aneka bahan untuk membuat jenang lemu. “Beras yang dimasak 3 kg. Ini tadi sangat ramai. Tidak ada satu jam jenang langsung habis,” kata Tiwi.
Tiwi dan ibu-ibu lainnya berharap kegiatan itu bisa digelar secara rutin saban peringatan malam 1 Sura. Dia juga berharap jenang lemu menjadi ciri khas kuliner dari Segaran.