Langganan

Mendaftar Cabup-Cawabup Wonogiri, Ini Profil dan Harta Kekayaan Tarso-Teguh - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Muhammad Diky Praditia  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 28 Agustus 2024 - 20:10 WIB

ESPOS.ID - Pasangan cabup-cawabup dari Koalisi PUMA, Tarso-Teguh Suryono, saat menuju Kantor KPU Wonogiri untuk mendaftar sebagai peserta Pilkada 2024, Rabu (28/8/2024). (Solopos/Muhammad Diky P)

Esposin, WONOGIRI — Tarso dan Teguh Suryono resmi mendaftar sebagai calon bupati dan calon wakil bupati atau cabup-cawabup peserta Pilkada 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri, Rabu (28/8/2024).

Pasangan tersebut memiliki latar belakang sebagai politikus partai politik dan sama-sama pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Wonogiri. Selama menjadi anggota legislatif, harta kekayaan mereka cenderung bertambah.

Advertisement

Tarso merupakan warga Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri. Ia sudah menjabat tiga periode sebagai anggota DPRD Kabupaten Wonogiri sejak 2009 melalui PDIP mewakili daerah pemilihan (dapil) III yang meliputi Kecamatan Kismantoro, Purwantoro, Bulukerto, Slogohimo, dan Puhpelem.

“Saya pernah menjadi BPD [Badan Permusyawaratan Desa] dan Kepala Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto. Kemudian menjadi anggota DPRD Wonogiri. Makanya saya ingin meneruskan pengabdian kepada masyarakat [dengan menjadi cabup di Pilkada Wonogiri],” kata Tarso kepada wartawan di Kantor KPU Wonogiri, Rabu (28/8/2024).

Advertisement

“Saya pernah menjadi BPD [Badan Permusyawaratan Desa] dan Kepala Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto. Kemudian menjadi anggota DPRD Wonogiri. Makanya saya ingin meneruskan pengabdian kepada masyarakat [dengan menjadi cabup di Pilkada Wonogiri],” kata Tarso kepada wartawan di Kantor KPU Wonogiri, Rabu (28/8/2024).

Berdasarkan laporan hasil kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang diakses Esposin di elhkpn.kpk.go.id pada Rabu, harta kekayaan Tarso tercatat mencapai Rp84 miliar pada 2023. Jumlah itu meningkat hampir dua kali lipat dalam waktu enam tahun. Pada 2017 lalu, harta kekayaan Tarso tercatat senilai Rp48,7 miliar.

Harta sebanyak itu terdiri atas sejumlah aset. Dia tercatat memiliki belasan bidang tanah dengan total nilai aset Rp52,8 miliar. Dia juga memiliki belasan kendaraan yang terdiri atas mobil dan bus hasil sendiri senilai total Rp9,6 miliar.

Pengusaha Ekspor

Dalam salah satu wawancara dengan Esposin, belum lama ini, terungkap selain sebagai anggota DPRD Wonogiri, Tarso juga pengusaha. Dia menjual empon-empon seperti jahe, kunyit, lengkuas, dan janggelan dengan tujuan pasar ekspor ke beberapa negara di Asia dan Eropa.
Advertisement

Sementara itu, calon wakil bupati pendamping Tarso, Kristian Teguh Suryono, juga pernah menjabat sebagai anggota legislatif DPRD Wonogiri selama tiga periode. Warga Kecamatan Baturetno ini adalah kader Partai Golkar.

Dia terpilih sebagai anggota DPRD Wonogiri tiga kali berturut-turut dalam Pemilu 2009, 2014, dan 2019 mewakili dapil V yang meliputi Kecamatan Baturetno, Giritontro, Giriwoyo, Paranggupito, dan Pracimantoro.

Seperti Tarso, pria yang memiliki dua anak ini juga aktif menjadi pengusaha di bidang pariwisata. “[Selain jadi anggota legislatif] Sibuk bisnis saja, perhotelan,” kata Teguh saat dihubungi Esposin, Rabu sore.

Advertisement

Di elhkpn.kpk.go.id, Teguh melaporkan harta kekayaan senilai Rp5,6 miliar pada 2023. Jumlah harta itu meningkat dibandingkan pada 2017 lalu yang tercatat senilai Rp1,4 miliar.

Aset berupa tanah dan bangunan menjadi yang terbanyak di daftar kekayaan Teguh dengan nilai total Rp7,1 miliar. Tetapi dia juga tercatat memiliki utang Rp1,8 miliar.

Mengubah Wonogiri

Teguh mencalonkan diri sebagai wakil bupati mendampingi Tarso karena ingin mengubah Kabupaten Wonogiri. Kader Partai Golkar itu menilai Kabupaten Wonogiri banyak tertinggal dibanding daerah-daerah lain di sekitarnya.

Menurutnya, nilai investasi di daerah ini sangat rendah karena masih di urutan ke-26 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Kegiatan-kegiatan yang berdampak pada peningkatan perputaran ekonomi di kabupaten ini pun masih rendah dibandingkan kabupaten/kota lain.

Advertisement

Di sisi lain, upah minimum kabupaten (UMK) Kabupaten Wonogiri terendah kedua di Jawa Tengah. Masalah lain di Kabupaten Wonogiri yang belum kunjung terselesaikan yakni stunting dan kemiskinan.

“Itu yang akan kami ubah. Wonogiri harus berubah agar lebih maju, lebih merata. Itulah mengapa kami, Tarso-Teguh membuat ikon Tangguh,” kata Teguh saat ditanya Esposin dalam konferensi pers selepas pendaftaran cabup-cawabup di Kantor KPU Wonogiri, Rabu.

Sebagai informasi, Tarso-Teguh diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Maju (PUMA) yang beranggotakan belasan parpol parlemen dan nonparlemen peserta Pemilu 2024.

Namun secara administrasi saat pendaftaran ke KPU Wonogiri, mereka diusung tujuh parpol yakni Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Buruh, PKB, Partai Perindo, Partai Gelora, dan PKS.

Total modal suara gabungan tujuh parpol pengusung itu mencapai 32,17% suara sah Pemilu 2024. Modal itu sudah cukup untuk memenuhi ambang batas pencalonan yaitu 7,5% dari suara sah Pemilu terakhir. Selanjutnya, Tarso-Teguh harus mengikuti tes kesehatan di RSUD dr Moewardi Solo.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif