Langganan

Memprihatinkan! Harga Tomat di Selo Boyolali Merosot Tajam, Hanya Rp750/Kg - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Nimatul Faizah  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 20 September 2022 - 13:53 WIB

ESPOS.ID - Petani tomat di Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Yono, 43, saat mengecek tomat di ladangnya, Selasa (20/9/2022). Ia mengatakan harga tomat di tingkat petani menyentuh Rp750 per kilogram. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Esposin, BOYOLALI – Harga tomat di tingkat petani Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali anjlok hingga Rp750 per kilogram pada Selasa (20/9/2022).

Tiga bulan yang lalu, harga tomat masih seharga Rp7.000 hingga Rp14.000 per kilogramnya.

Advertisement

Salah satu petani tomat asal Desa Suroteleng, Yono, menilai penurunan harga sangat tajam. Ia mengatakan petani tomat merugi.

“Hari ini harga tomat di tingkat petani Rp750 sampai Rp1.000 per kilogram. Kami merugi, modal sudah banyak tapi harga pasaran turun,” ungkapnya saat ditemui Esposin di ladangnya, Selasa.

Advertisement

“Hari ini harga tomat di tingkat petani Rp750 sampai Rp1.000 per kilogram. Kami merugi, modal sudah banyak tapi harga pasaran turun,” ungkapnya saat ditemui Esposin di ladangnya, Selasa.

Yono mengatakan telah menanam sekitar 3.000 batang pohon tomat, berbagai pupuk, dan obat telah menghabiskan lebih dari Rp3 juta. Angka tersebut, lanjutnya, belum menghitung tenaga yang digunakan dan ongkos bahan bakar kendaraan yang digunakan untuk menjual tomat.

Baca juga: Dukung Pembiayaan untuk Petani, BRI Kolaborasi dengan Syngenta Indonesia

“Panennya ini enggak sampai Rp1 juta. Ini petani tomat sedang merugi besar,” kata dia.

Advertisement

Yono menyebutkan harga normal untuk tomat berkisar Rp4.000 hingga Rp6.000 per kilogram. Bahkan, ia mengatakan setahun lalu harga tomat bisa menyentuh Rp17.000 per kilogram di tingkat petani.

“Harga tomat menurun biasanya kalau barangnya di Pasar Sayur Cepogo banyak, harganya turun. Kalau barangnya terbatas ya naik. Ini di pasar sedang melimpah, makanya harga anjlok,” kata dia.

Yono hanya bisa berharap harga tomat  kembali normal sehingga petani tomat di desanya dapat menutup biaya produksi dan ongkos bahan bakar untuk kendaraan.

Advertisement
Baca juga: Kreatif Lur! Ibu-Ibu Selo Boyolali Olah Wortel Jadi Manisan

Petani tomat lain di Desa Suroteleng, Suradi, 50, mengatakan harga tomat pada Senin (19/9/2022) di tempatnya adalah Rp1.000 per kilogram. “Tiga bulan yang lalu itu harganya bagus, bisa Rp7.000 hingga Rp14.000 per kilogram,” ungkap dia.

Suradi mengatakan dirinya memang merugi. Namun, ia mengatakan tak punya pilihan lain selain terus menanam. Ia masih berspekulasi harga tomat akan naik.

“Sama ini dibantu sama sayur lain seperti cabai, ini kan harganya juga bagus. Jadi tertolong cabai,” kata dia.

Advertisement

Suradi saat ini menanam 1.200 batang pohon tomat dengan ongkos produksi sekitar Rp1,5 juta. Namun, ia mengatakan panen tomatnya belum menutup ongkos produksi.

“Harapannya harga tomat ini segera bisa normal kembali. Bisa dibilang ya ini rugi tenaga, obat, semuanya,” kata dia.

Baca juga: Foto-Foto Aksi Petani Boyolali Jual Wortel Gratis Dampak Harga Anjlok
Advertisement
Ika Yuniati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif