Langganan

Melestarikan Tradisi lewat Gerebeg Pasa di Keraton Solo - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Afifa Enggar Wulandari  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 23 April 2023 - 11:15 WIB

ESPOS.ID - Dua gunungan dikirab dalam acara Grebeg Pasa Keraton Kasunanan Solo, Minggu (23/4/2023). (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Esposin, SOLO — Dua gunungan dikirab dalam acara Grebeg Pasa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo), Minggu (23/4/2023).

Kirab ini merupakan tradisi yang terus dilestarikan dan digelar pada awal Syawal tiap tahun.

Advertisement

Ada dua gunungan yang dikirab dalam Grebeg Pasa dari Keraton Solo menuju Masjid Agung Solo. Masing-masing adalah gunungan estri (perempuan) dan gunungan jaler (laki-laki). Serta gunungan kecil atau anakan.

Berdasarkan pantauan Esposin di area dalam keraton, jumlah abdi dalem beserta prajurit tengah bersiap menata gunungan sekitar pukul 09.30 WIB. Di sisi lain keraton, puluhan prajurit yang terdiri dari beberapa kelompok juga menyiapkan diri.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Esposin di area dalam keraton, jumlah abdi dalem beserta prajurit tengah bersiap menata gunungan sekitar pukul 09.30 WIB. Di sisi lain keraton, puluhan prajurit yang terdiri dari beberapa kelompok juga menyiapkan diri.

Di antaranya kelompok prajurit Tamtama, Prawiro Anom, Jayeng Astro, Sorogeni, Ndorowati, Jayasura, Baki, dan Panyutra. Nantinya gunungan dan puluhan makanan yang dikirab akan dibawa ke Masjid Agung Solo.

Para abdi dalem Keraton Solo dan masyarakat berdoa dan mengharap berkah dari acara grebeg. Seusai berdoa dua gunungan akan direbutkan masyarakat.

Advertisement

Pertama gunungan estri, terdiri dari rengginang, onde-onde ceplis dan beberapa biskuit di bagian bawah yang tertutup kain merah putih. Kedua, gunungan jaler yang terdiri dari sayuran berupa kacang panjang, cabai merah, tebu, telur asin, dan beberapa olahan makanan matang di bagian bawah yang tertutup kain.

"Yang laki-laki yang atas sayur yang bawah nasi sayur," kata Margono.

Untuk mejyiapkan seperangkat gunungan dan uba rampe grebeg butuh waktu 14 hari. "Tahun ini 14 hari dari kirab, kalau dulu bisa 25 hari dari kirab," kata dia.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Esposin, serangkaian kirab dimulai pukul 10.15 WIB. Para abdi dalem berkumpul lebih dulu di halaman pendapa keraton. Sri Susuhunan Pakubuwana XIII melepas pasukan kirab pukul 10.30 WIB. Seluruh pasukan kirab kemudian keluar melalui Kori Kamandungan.

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif