by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Jumat, 29 Mei 2020 - 17:45 WIB
Esposin, SRAGEN — Sejumlah masjid di wilayah Kota Sragen mulai membuka pintu untuk Salat Jumat berjamaah. Salah satunya di Masjid Raya Al Falah Sragen yang terletak di Jl. Raya Sukowati Sragen menggelar Salat Jumat dengan melibatkan 800-an orang, Jumat (29/5/2020).
Beberapa masjid lainnya, seperti Masjid Nur Hidayah Teguhan, Masjid At-Taubah Plumbungan, dan masjid lainnya. CEO Masjid Al Falah Sragen, Eko Wijiyono, mengaku Takmir Majid Al Falah sengaja membuka pintu masjid untuk Salat Jumat berjamaah karena untuk melayani jemaah. Selain itu, animo masyarakat untuk datang ke masjid sudah tinggi.
Google Hapus Ulasan Negatif Tiktok di Play Store, Kok Gitu?
Dia mengatakan pembukaan Masjid Al Falah untuk Salat Jumat itu tidak berkaitan dengaan kebijakan pemerintah pusat tentang new normal atau kenormalam baru. Melainkan karena pertimbangan animo jemaah.
“Selama ini kami sudah melakukan proteksi terhadap jemaah dalam bentuk tidak menyelenggarakan salat tarawih selama Ramadan dan tidak menyelenggarakan Salat Idulfitri pada Lebaran kemarin. Untuk Salat Jumat kali ini karena animo masyarakat tinggi maka kami menyelenggarakan dengan tetap memakai protokol Covid-19,” jelas Eko saat dihubungi Esposin.
Eko menjelaskan protokol Covid-19 yang dimaksud berupa penyediaan fasilitas sabun cuci tangan, hand sanitizer, dan physical distancing (jaga jarak). Dia menyebut anggota jemaah yang hadir dalam Salat Jumat kali pertama setelah Idulfitri mencapai 800-an orang.
Diterjang Hujan Disertai Angin Kencang, Rumah dan Talut di Madiun Ambrol
Dia mengatakan sejumlah masjid di Kota Sragen mulai buka Salat Jumat mulai Jumat pertama dalam Bulan Syawal. “Hampir semua masjid di kota Sragen sudah bukan untuk Salat Jumat. Kalau jumlah persisnya kurang tahu,” kata Eko.
“Sejak dulu kebijakan masjid kami serahkan kepada takmir masing-masing, termasuk kebijakan Salat Idulfitri supaya tidak menyelenggarakan. Kami mengacu pada kebijakan pemerintah sebagai dasar kegiatan berkumpul atau berjamaah dalam ibadah sangat longgar sedangkan di Pimpinan Pusat Muhammadiyah sangat ketat," ujarnya.
"Kebijakan PP itu sampai ke daerah agak perlu memeras otak agar bisa mendekati bijaksana dalam pelaksanaannya di level gressroot. Supaya tidak kelihatan rancu antara pusat dengan ranting,” lanjut Affandi.
Gubernur Jateng Ingatkan Perlunya Imunisasi di Tengah Covid-19
Koordinator Posko Siaga Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen Ahmad Ulin Nur Hafsun memperkirakan masjid yang masih menggelar Salat Jumat masih sekitar 14% dari total masjid dan musala yang ada di Sragen.