by Ichsan Kholif Rahman - Espos.id Solopos - Jumat, 3 Juli 2020 - 02:00 WIB
Esposin, SOLO -- Meningkatnya tren penggunaan sepeda kayuh dan aktivitas gowes di Solo berbanding lurus dengan meningkatnya peluang kejahatan pencurian sepeda.
Terkait itu, Kapolsek Laweyan AKP Ismanto Yuwono mengingatkan warga yang memiliki sepeda untuk memberikan pengamanan ekstra. AKP Ismanto mengatakan sepeda kayuh tidak memiliki register data.
Akibatnya ketika sepeda itu dicuri akan sulit untuk melacaknya. Pemilik sepeda wajib menambahkan alat pengaman untuk menghindari pencurian. Bahkan, pengamanan sepeda harus lebih ketat dibandingkan pengamanan sepeda motor.
Kasus Baru! Perempuan Lansia Purwosari Jadi Pasien Positif Covid-19 Ke-43 di Solo
Kasus Baru! Perempuan Lansia Purwosari Jadi Pasien Positif Covid-19 Ke-43 di Solo
"Saat ini kan baru booming orang bersepeda atau gowes. Terbukti orang mau beli sepeda antre banyak. Peluang kejahatan pencurian sepeda turut meningkat pula," papar dia mewakili Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai, Kamis (2/7/2020).
Ia menambahkan jajaran Polsek Laweyan sudah intensif berpatroli siang maupun malam. Namun, masyarakat juga dapat menjadi polisi untuk diri sendiri dengan cara mewaspadai segala bentuk kejahatan.
Seperti diberitakan, peristiwa yang diduga pencurian sepeda oleh seorang laki-laki terekam kamera pengawas di Jl Sidoasih Timur, Mangkuyudan, Laweyan, Solo. Video aksi diduga pencurian itu dibagikan akun Instagram ics__infocegatansolo pada Selasa (30/6/2020).
Pria itu terlihat berusaha memacu sepeda berukuran kecil itu dengan cepat keluar dari kompleks perkampungan. Sebelumnya, seorang perempuan berinisial DTS, 25, juga menjadi korban pencurian sepeda lipat pada di rumah indekosnya, Jl Kahuripan Timur, Sumber, Banjarsari, Solo.
Railbus Batara Kresna Rute Solo-Wonogiri Disetop Per Juli 2020, Kenapa?
Padahal, sepeda lipat jenis Ecosmo Z8 berwarna oranye itu baru dibeli korban sebulan sebelumnya. Korban pencurian, DTS, kepada Esposin, Selasa (16/6/2020), mengatakan ia meletakkan sepeda lipat itu di tempat parkir indekosnya.
Menurutnya, ia meletakkan sepeda lipat itu di paling ujung cukup tersembunyi. Ia menduga pencurian itu terjadi pada dini hari menjelang subuh.
"Saya baru sebulan beli sepeda lipat itu senilai Rp3,5 juta. Tapi malah dicuri orang lain, semoga ini menjadi pembelajaran masyarakat Kota Solo agar lebih waspada," papar dia.