Langganan

Mantap! Angka Provitas Padi di Sukoharjo Tertinggi di Jawa Tengah - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by R Bony Eko Wicaksono  - Espos.id Solopos  -  Sabtu, 24 Agustus 2024 - 17:20 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Esposin, SUKOHARJO-Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo mencatat angka provitas atau perhitungan produksi tanaman padi mencapai 70,27 kuintal/hektare pada 2023. Angka provitas ini tertinggi di Jawa Tengah dan peringkat kedua secara nasional.

Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo Hadi Pramono mengatakan Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu daerah penyangga produksi padi di Jawa Tengah. Selama ini, capaian produksi padi di Sukoharjo paling tinggi di Jawa Tengah.

Advertisement

“Bila dibanding daerah lain di Jawa Tengah, angka provitas Sukoharjo lebih tinggi. Hal ini disokong pasokan air yang melimpah saat masa tanam [MT] padi,” kata dia, Sabtu (24/8/2024).

Menurut Hadi, pemerintah berupaya mendorong para petani agar bisa melakukan tiga kali-empat kali masa tanam dalam setahun. Hal ini harus ditopang ketersediaan air, vaerietas padi unggulan, mekanisasi hingga kelembagaan petani yang terintegrasi.

Tak hanya itu, lahan-lahan pertanian yang menjadi lumbung padi harus ditingkatkan ke kelas rice milling unit (RMU) atau penggilingan padi. “Sejak 2021, Sukoharjo menerapkan konsep indeks pertanaman (IP) 400 yang menitikberatkan pada empat kali panen dalam setahun. Produksi padi terus meningkat setiap tahun sehingga bisa menjaga surplus padi,” ujar dia.

Advertisement

Berdasarkan data DPP Sukoharjo, surplus padi meningkat sejak 2021. Kala itu, surplus padi di Sukoharjo mencapai 94.401 ton. Setahun kemudian, surplus padi meningkat menjadi 138.000 ton. Pada 2023, surplus padi tercatat mecncapai 176.738 ton.

Sementara itu, Kepala DPP Sukoharjo Bagas Windaryatno mengatakan berkat tingginya angka provitas padi, Kabupaten Sukoharjo diganjar penghargaan peringkat dua produktivitas padi tertinggi secara nasional dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Penghargaan ini menjadi momen untuk terus melakukan inovasi di sektor pertanian.

Optimalisasi modernisasi pertanian dengan memanfaatkan alat dan mesin pertanian atau alsintan bakal terus dijalankan guna menggenjot produksi padi dan meningkatkan pendapatan kalangan petani. “Saat ini, para petani sudah menerapkan drone pertanian guna mendukung smart farming. Tidak hanya pengendalian hama namun juga pemupukan. Sebentar lagi, ada drone penebar benih padi. Sehingga, lebih efisien, efektif dan mengurangi biaya operasional usaha tani,” papar dia.

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif