by Ayu Abriyani Kp Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Kamis, 29 Maret 2012 - 18:27 WIB
“Ini baru digali dan kami belum mengetahui kedalaman luweng tersebut. Penggalian akan berhenti jika sudah ditemukan permukaan luweng. Warga banyak yang lupa karena sudah terlalu lama tertimbun,” ujar Kepala Dusun Gunungan, Sutarto, Kamis (29/3/2012). Diperkirakan lebar luweng tersebut sekitar lima meter dan rongganya tergolong besar karena bisa dimasuki orang.
Sementara ini, diameter galian itu diperkirakan sekitar 16 meter dengan kedalaman lebih dari dua meter. Saat terlihat lubang kecil dan diisi air, maka air itu bisa mengalir ke dalam. Ketika dihentikan dan aliran dipindah ke luweng yang lain, terdengar suara air yang tersedot dari arah utara galian. Jadi, warga memrediksi luweng itu tidak jauh dari galian yang dilakukan warga.
Di sisi lain, warga juga melakukan perluasan penampang di dua luweng lainnya agar air yang masuk ke luweng bisa lancar. Rumpun bambu milik lima warga yang ada di salah satu luweng pun akan dibongkar agar tidak mengganggu aliran air.
Terkait usulan pembuatan saluran permanen, Sekretaris Desa Wonodadi, Sularyo, mengatakan usulan itu telah disampaikan camat dan kepala desa ke Pemkab Wonogiri. “Jika disetujui, warga meminta agar pengerjaan saluran itu tidak dilakukan pihak ketiga. Warga ingin pengerjaan saluran itu dikerjakan sendiri. Mereka siap secara swadaya,” terangnya.
Camat Pracimantoro, Bhawarto, dan Kepala Desa Wonodadi, Sunarto, menyatakan usulan bantuan yang diajukan termasuk batu yang akan digunakan untuk melindungi luweng setelah ada pelebaran. “Ketiga luweng yang dilebarkan itu akan diberi batu sebagai penahan. Jadi, agar lebih aman,” kata Sunarto.