by Akhmad Ludiyanto - Espos.id Solopos - Jumat, 20 Oktober 2023 - 13:23 WIB
Esposin, KARANGANYAR – Mengenakan baju toga, Marijem, berjalan menuju ke panggung untuk mengikuti prosesi sibak tali dalam wisuda yang akan dijalaninya di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Jumat (20/10/2023).
Dibantu petugas, tali toga wanita sepuh 78 tahun ini pun kemudian disibakkan, diberi map, dan diberi gulungan seperti layaknya prosesi wisuda lulusan sekolah atau perguruan tinggi.
Namun warga Desa Bandardawung, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar ini bukan diwisuda karena lulus sarjana atau bahkan magister. Marijem ini lulusan Sekolah Lansia Puh Mulya yang ada di Desa Bandardawung. Siang itu ia diwisuda bersama 136 warga lanjut usia (lansia) lain koleganya.
Seusai diwisuda, raut wajah Marijem yang diwarnai kerutan itu pun terlihat sangat gembira. Meski tidak memperoleh gelar akademik, ia tetap merasa senang telah menyelesaikan “pendidikan” yang ia tempuh sejak Agustus 2022.
Seusai diwisuda, raut wajah Marijem yang diwarnai kerutan itu pun terlihat sangat gembira. Meski tidak memperoleh gelar akademik, ia tetap merasa senang telah menyelesaikan “pendidikan” yang ia tempuh sejak Agustus 2022.
“Saya senang sekali karena dulu waktu kecil saya tidak sekolah,” ujar Marijem.
Yang penting baginya adalah bisa bertemu dengan teman-temannya sesama lansia. “Sing penting seneng bisa rutin ketemu kanca-kanca (yang penting senang bisa rutin bertemu teman-teman),” imbuh Marijem yang mengaku sudah berkurang pendengarannya itu.
Di sekolah lansia ini, meskipun tidak mendapat pelajaran seperti pelajar SD atau SMP, ia tetap merasa sangat bahagia. “Di sekolah lansia kami tidak seperti murid sekolah SD. Kami ya olahraga bersama, makan bersama, menyanyi, sama mendengarkan ceramah,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Lansia Puh Mulya, Suyatno, mengatakan sekolah nonformal tersebut dimulai sekitar bulan Agustus 2022. Sejak dibuka, animo masyarakat lansia sangat tinggi, sehingga pesertanya saat ini 137 orang.
“Juli 2022 dimulai dengan pengisian formulir oleh wali murid. Nah, wali muridnya ini adalah anak, cucu, atau kerabat lansianya. Lalu Agustus 2022 kami mulai,” ujarnya di sela-sela wisuda.
Ia menjelaskan bahwa para siswa ini masuk sekolah dua kali dalam sebulan. Mereka mengikuti berbagai kegiatan yang bernuansa menyenangkan.
Sekolah Lansia Puh Mulya ini merupakan satu-satunya di Kabupaten Karanganyar. Ia berharap sekolah yang kini ada dua kelas tersebut dapat berlanjut dan terus berkembang agar lebih banyak lansia di desa tersebut yang menjadi peserta.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Karanganyar, Agam Bintoro, mengatakan sekolah tersebut bertujuan antara lain meningkatkan pengetahuan lansia untuk bagaimana menua dengan sehat. Mereka juga diberi pengetahuan fisik dan mental, ekonomi, dan lingkungan yang mendukung kehidupan lansia.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono, yang turut hadir dalam prosesi wisuda tersebut mengatakan konsep pendidikan yang diterapkan di Sekolah Lansia Puh Mulya ini merupakan pendidikan sepanjang hayat.
“Jadi tidak ada batas waktu dalam menimba ilmu. Lewat sekolah ini meskipun sudah lansia, mereka tetap belajar meningkatkan kualitas hidup mereka,” kata Bupati.