Langganan

Logo Diubah setelah 17 Tahun, Begini Sejarah Slogan Solo The Spirit Of Java - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Suharsih Kurniawan  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 14 Desember 2022 - 11:29 WIB

ESPOS.ID - Logo baru Solo The Spirit of Java karya Andrea Isa yang memenangi lomba redesain logo Solo The Spirit of Java. (Instagram @gibran_rakabuming)

Esposin, SOLO -- Logo Solo The Spirit Of Java yang sudah dipakai selama 17 tahun, tepatnya sejak era pemerintahan Wali Kota Joko Widodo (Jokowi) akhirnya diubah atau diredesain. Pemkot Solo mengadakan lomba redesain logo tersebut pada November 2o22.

Desain karya Andrea Isa asal Bandung ditetapkan sebagai pemenang. Andrea Isa membuat logo yang cukup simpel berupa tulisan Solo the Spirit of Java dengan hiasan gunungan pada huruf "l".

Advertisement

Irfan Sutikno dari Tim Teknis Panitia Lomba Desain Ulang Logo Solo The Spirit of Java mengatakan secara makna, logo karya Andrea Isa menawarkan keramahan dan nilai-nilai budaya Solo, seperti dengan adanya goresan yang melihatnya sebagai gunungan," katanya kepada Esposin, Selasa (13/12/2022).

Berdasarkan penelusuran Esposin, slogan Solo The Spirit Of Java dibuat pada 2005 dan disahkan pada 2008 melalui peraturan bersama kepala daerah se-Soloraya. Slogan ini lahir sebagai bagian upaya memperkuat otonomi daerah Soloraya dengan Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa.

Advertisement

Berdasarkan penelusuran Esposin, slogan Solo The Spirit Of Java dibuat pada 2005 dan disahkan pada 2008 melalui peraturan bersama kepala daerah se-Soloraya. Slogan ini lahir sebagai bagian upaya memperkuat otonomi daerah Soloraya dengan Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa.

Saat itu, daerah-daerah di Indonesia saling berlomba untuk mempromosikan potensi masing-masing agar mendapat perhatian hingga level internasional. Solo yang mengandalkan sektor perdagangan dan pariwisata dan kental dengan budaya Jawanya memiliki ide membuat slogan sebagai branding.

Baca Juga: Dipakai sejak Era Jokowi, Logo Solo The Spirit Of Java Diubah di Era Gibran

Advertisement

Logo Solo The Spirit Of Java. (soloposfm.com)

Ia menyebutkan slogan itu lahir dari sayembara yang digelar Pemkot Solo. Pemenangnya adalah Dwi Endang Setyorini. Kemudian tampilan visual logo The Spirit Of Java dibuat oleh perusahaan periklanan pemenang pitching, Freshblood Indonesia.

Dalam pembuatan gambar logo itu, Freshblood Indonesia didampingi tim konsultan desain Optimaxi dari Jakarta yang berada di bawah pengawasan GTZ-RED.

Advertisement

Baca Juga: Keren, Ini Makna di Balik Karya Pemenang Lomba Redesain Logo dan Maskot Solo

Event Pendukung Branding

Perancangan gambar visual slogan Solo The Spirit Of Java sebagai representasi kawasan Soloraya membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Puncaknya saat sosialisasi dengan perwakilan tujuh wilayah kabupaten/kota Soloraya di Ballroom Hotel Quality (sekarang Hotel Sunan).

Setelah diluncurkan, berbagai event digelar untuk menghidupkan slogan tersebut. Berbagai festival hingga konferensi tingkat dunia digelar di Solo dengan harapan bisa mendatangkan multiplier effects bagi sektor pariwisata dan ekonomi.

Selain itu sebagai upaya menerjemahkan slogan The Spirit Of Java itu, berbagai warisan budaya Jawa juga dijadikan ornamen pada kendaraan umum maupun wisata di Solo. Misalnya di bodi bus Batik Solo Trans (BST) dihias gambar tokoh pewayangan.

Advertisement

Baca Juga: Jateng-DIY Pakai Java, Solo Tetap Spirit of Java

Kemudian nama Jaladara pada kereta uap atau sepur kluthuk sebagai kendaraan wisata juga diambil dari cerita pewayangan Mahabarata. Konon dalam cerita itu disebutkan Jaladara merupakan nama kereta milik Prabu Kresna. Logo slogan Solo The Spirit of Java pun ditempel di mana-mana.

Kini, logo visual slogan Solo The Spirit of Java telah diubah dengan harapan bisa memberikan efek penyegaran dan menghidupkan kembali gairah pariwisata Solo. Seperti dikatakan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Solo, Retno Wulandari, redesain logo Solo The Spirit of Java adalah momentum dalam konteks penyegaran dan pengembangan branding Kota Solo.

"Ini sebuah momentum yang bagus untuk pariwisata Solo, dan mesti didukung implementasinya ke dalam berbagai sektor,” ujarnya.

 

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif