by Muhammad Diky Praditia - Espos.id Solopos - Kamis, 21 Maret 2024 - 15:51 WIB
Esposin, WONOGIRI -- Pasangan Calon Bupati-Calon Wakil Bupati atau Cabup-Cawabup pada Pilkada Wonogiri 2024 tidak harus maju lewat partai politik (parpol). Warga yang ingin menjadi pemimpin daerah tetapi tidak bernaung di salah satu parpol bisa mencalonkan diri melalui jalur perorangan atau independen.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri, Satya Graha, mengatakan Pilkada 2024 terbuka bagi siapa pun termasuk mereka yang tidak menjadi anggota atau kader parpol. Bahkan, Calon Bupati Wonogiri tidak harus warga Wonogiri baik itu dicalonkan parpol maupun perseorangan.
Kendati begitu, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi bagi mereka yang ingin maju sebagai calon bupati lewat jalur independen. Syarat itu antara lain harus memiliki dukungan minimal sebanyak 7,5% dari daftar pemilih tetap (DPT) Pemilihan Umum (Pemilu) terakhir.
Jumlah DPT Pemilu 2024 di Wonogiri tercatat 845.364 orang. Artinya calon perseorangan harus didukung minimal 63.403 orang yang dibuktikan dengan surat pernyataan disertai fotokopi kartu identitas pendukung. Pendukung itu harus tersebar minimal di 13 dari 25 kecamatan di Wonogiri.
Jumlah DPT Pemilu 2024 di Wonogiri tercatat 845.364 orang. Artinya calon perseorangan harus didukung minimal 63.403 orang yang dibuktikan dengan surat pernyataan disertai fotokopi kartu identitas pendukung. Pendukung itu harus tersebar minimal di 13 dari 25 kecamatan di Wonogiri.
”Jadi mereka yang tidak mempunyai parpol atau tidak didukung parpol untuk maju sebagai calon bupati, bisa mencalonkan diri secara independen. Itu boleh walaupun tanpa parpol,” kata Satya saat ditemui Esposin di Kantor KPU Wonogiri, Kamis (21/3/2024).
Sementara itu, ambang batas parpol atau gabungan parpol mengajukan calon bupati-wakil bupati paling sedikit memiliki 20% kursi di lembaga legislatif atau memperoleh 25% dari akumulasi suara sah Pemilu terakhir.
Terpisah, pengamat politik Wonogiri, Suyono, menyampaikan pasangan cabup-cawabup jalur perorangan sangat memungkinkan muncul pada Pilkada Wonogiri 2024. Menurutnya, pasangan calon independen, asalkan mereka dikenal baik di masyarakat, pasti akan banyak mendapatkan simpati dan dukungan.
“Bisa juga calon itu punya kecamatan basis. Jadi dukungan dari kecamatan lain sedikit, tetapi di kecamatan basisnya banyak. Sebenarnya calon bupati perseorangan itu cukup potensial di Wonogiri,” ujar dia.
Suyono mengatakan selama ini belum pernah ada calon perseorangan di Wonogiri. Pada 2010 sempat ada bakal calon perseorangan tetapi mereka mundur di tengah jalan. Dia menilai masalah yang kerap muncul dari mereka yang ingin mencalonkan diri sebagai bupati adalah tidak percaya diri.
Mereka minder karena tidak didukung partai. ”Padahal, ada beberapa contoh calon perseorangan yang akhirnya jadi pemenang di daerah lain. Ini merupakan hak warga negara, artinya bukan sesuatu yang tabu atau aneh," ungkap Suyono.
Ihwal biaya, lanjut dia, dalam politik memang tidak ada yang gratis. Baik calon independen atau berasal dari parpol pasti membutuhkan biaya untuk operasional kampanye dan sebagainya. Adapun besar atau kecil biaya politik itu bergantung dengan strategi pemenang masing-masing calon.
”Tetapi kalau menurut saya, uang yang dikeluarkan pasangan calon perseorangan itu nilai rupiahnya akan langsung bermanfaat ke masyarakat. Sebab mereka tidak perlu harus banyak berurusan dengan elit parpol pengusung,” ucapnya.