by Redaksi - Espos.id Solopos - Rabu, 6 April 2011 - 01:35 WIB
ESPOS.ID - More than just publish.
Sragen (Esposin)--Sebanyak 43 anggota DPRD Sragen kunjungan kerja (Kunker) ke empat wilayah di Jabar dan Jatim dengan menelan anggaran sampai Rp 6,2 juta/orang.
Hanya dua orang legislator yang tidak turut serta dalam Kunker tersebut, yakni Ketua Komisi I Inggus Subaryoto dan Wakil Ketua Komisi I Mahmudi Tohpati. Puluhan wakil rakyat itu berangkat ke empat daerah tujuan pada Senin (4/4/2011) lalu.
Mereka studi banding ke Bandung, Bogor, Lamongan dan Gresik selama empat hari. Mereka menimba ilmu mengenai implementasi UU No 28/2010, retribusi daerah, susunan organisasi tata kerja (SOTK) Sekretariat Dewan (Setwan) dan SOTK Sekretariat Daerah (Setda) Sragen.
Mahmudi Tohpati saat dihubungi Espos, Selasa (5/4/2011), menyatakan kesengajaannya tidak ikut Kunker karena ada kepentingan yang mendesak. Inggus Subaryoto dikabarkan sakit sehingga juga tidak ikut Kunker. “Kunker dilaksanakan selama empat hari. Kalau saya hitung per komisi, anggarannya mencapai Rp 75 juta dipotong pajak 15%. Jadi satu orang legislator menerima jatah Rp 6,2 juta,” ungkap Mahmudi.
Terpisah, Sekretaris Forum Komunikasi Ormas Sragen (Forkos), Dodok Sartono, menyayangkan Kunker dengan anggaran mencapai Rp 279 juta. Apalagi Pemerintah Kabupaten Sragen masih dalam masa transisi. Dodok mengatakan defisit anggaran 2011 mencapai Rp 58 miliar.
Dia menyarankan Lembaga Legislatif mestinya bisa berhemat untuk menutup defisit anggaran yang cukup besar itu, bukan malah Kunker. “Tujuan Kunker harus dilihat sejauh mana implementasinya bagi masyarakat. Jika dampaknya cukup signifikan dirasakan masyarakat tidak masalah. Tetapi, jika sebaliknya ya kegiatan Kunker harus selektif. Ke depan Kunker legislator harus dibatasi dan harus disesuaikan dengan rencana pengembangan daerah pemerintahan yang baru,” ujar Dodok.
(trh)