by Magdalena Naviriana Putri - Espos.id Solopos - Kamis, 17 November 2022 - 17:09 WIB
ESPOS.ID - Ilustrasi ombak. (Freepik.com)
Esposin, SUKOHARJO -- Kronologi lima Santri asal Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo terseret ombak di Pantai Seruni Kelurahan Tepus, Gunung Kidul bermula saat mereka mengadakan acara pada Rabu (16/11/2022).
Anggota SAR DIY, Ryan Samudra, saat dikonfirmasi Esposin pada Kamis (17/11/2022) mengatakan kronologi kejadian nahas tersebut bermula saat sekitar 100 santri menginap bersama di Pantai Seruni dalam kegiatan Semester Akhir, Rabu sore pada pukul 17.00 WIB.
Setelah menginap semalam, rekan-rekannya pulang ke Sukoharjo pada Kamis pagi. Namun beberapa orang masih ingin menginap lagi semalam yakni pada Kamis malam.
Pada Kamis pagi lima korban diduga bermain di pantai hingga menuju tengah. Secara tiba-tiba ombak datang dan menggulung kelimanya.
Pada Kamis pagi lima korban diduga bermain di pantai hingga menuju tengah. Secara tiba-tiba ombak datang dan menggulung kelimanya.
Sebanyak empat korban berhasil diselamatkan. Sisanya satu korban masih belum diketemukan sampai Kamis siang.
Baca juga: Pawartos Bersama SAR Gabungan Cari Warga Sukoharjo di Pantai Ngiroboyo
Empat korban selamat, namun satu lagi masih dalam pencarian. Empat korban yang masih selamat yakni Fayadh, 20; Ahmad Zaki Nurohman, 17; Muhamad Kholil Akbar, 17; dan Fajar, 18.
Sementara, korban yang masih dalam pencarian yakni Muhammad Yuski Fahimudin, 18 asal Gesing RT 005/ RW 001 Banjarsari, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
Korban hilang terseret ombak dan masih dalam pencarian hingga pukul 12.00 WIB, Kamis (17/11/2022).
TIM SAR DIY menerjunkan 50 personel untuk mencari korban. Ditambah personel lainnya yang masih perjalanan ke lokasi untuk operasi SAR.
Baca juga: Danrem 074/Wrt dan Dandim 0726/Sukoharjo Gelar Nobar Film di Ponpes Ngruki
"Sebelumnya korban bersama rombongan dari Pondok Pesantren Al Mukmin Sukoharjo menginap bersama kurang lebih 100 orang di Pantai Seruni sejak Rabu (16/11/2022) sekitar pukul 17.00 WIB. Pada Kamis pagi sekitar pukul 05.30 WIB korban bersama empat rekannya bermain air dan diduga terlalu ke tengah," terang Ryan Samudra Anggota SAR DIY, saat dikonfirmasi Esposin pada Kamis.
Ryan mengatakan berdasarkan laporan saksi, Paimin, 52 serta Sukijo, 50 warga Tepus, Gunung Kidul, korban dan rekannya sempat diingatkan untuk tidak bermain air terlalu ke tengah tetapi imbauan itu tak dihiraukan.
Usai kejadian itu saksi melaporkan ke petugas satuan perlindungan masyarakat (Satlinmas) Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron.
Setelah mendapat laporan kejadian itu SAR menuju tempat kejadian perkara (TKP) melalui jalur darat dan menurunkan kapal rescue dari Pantai Ngandong untuk melakukan penyisiran melalui jalur laut.
Baca juga: Abu BaKar Ba’asyir Akui Pancasila Hingga Ikuti Upacara HUT RI di Ponpes Ngruki
Direktur Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Ustadz Yahya Abdurrohman, saat ditemui di kawasan ponpes mengakui memang ada kegiatan santri di pantai.
"Itu kegiatan anak semester akhir, mestinya kegiatannya rihlah [perjalanan pulang] tapi anak putra rihlah tidak mau maunya bermalam di pantai, ya kami ikuti," jelas Ustaz Yahya.
Dia menambahkan tidak menutup kemungkinan pihaknya akan mengirimkan sejumlah tim ke lokasi kejadian jika dibutuhkan.
"Kami belum tahu berita ini secara jelas, secara utuh belum mendapat laporan. Kalau memang ini betul insyaallah kami akan mengirim tim, menunggu perkembangan," katanya saat diwawancara soal kabar 5 santri Ponpes Al Mukmin Ngruki Cemani, Sukoharjo, terseret ombak pantai di Gunung Kidul, Kamis.
Baca juga: Kali Pertama, Siapa Pencetus Upacara HUT RI di Ponpes Ngruki Sukoharjo?