by Nimatul Faizah - Espos.id Solopos - Minggu, 26 Maret 2023 - 15:54 WIB
Esposin, BOYOLALI -- Ratusan siswa SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Banyudono, Boyolali, berkreasi membuat buket snack, kartu ucapan Lebaran, dan amplop pada Sabtu (25/3/2023).
Pembuatan kreasi siswa tersebut masuk dalam program Ramadan Ceria SD Muhammadiyah PK Banyudono. Ketua Panitia, Muhammad Zumaro, memerinci acara diikuti sebanyak 461 siswa dari kelas I hingga VI.
Tak hanya diisi keterampilan, kegiatan juga diisi dengan tadarus, salat duha berjamaah, dan tausiah. “Ini merupakan rangkaian dari kegiatan gema Ramadan Ceria 1444 Hijriah dengan tujuan selain meningkatkan pemahaman agama, juga membekali siswa di bidang keterampilan,” ujarnya seperti dalam rilis yang diterima Esposin, Minggu (26/3/2023).
Dalam kegiatan tersebut, kelas I hingga III SD di Boyolali membuat kartu Lebaran dan amplop. Kemudian, untuk kelas IV hingga VI membuat buket snack.
Dalam kegiatan tersebut, kelas I hingga III SD di Boyolali membuat kartu Lebaran dan amplop. Kemudian, untuk kelas IV hingga VI membuat buket snack.
Alat-alat yang digunakan untuk membuat kerajinan disediakan siswa seperti kardus bekas, snack, tusuk satai, styrofoam, double tape, pita, kertas kado, dan sebagainya. Pembuatan dilaksanakan berkelompok untuk membuat siswa semangat membuat kerajinan.
“Dari kegiatan ini dihasilkan kurang lebih 225 buket dan 220-an kartu lebaran serta amplop. Semuanya hasil kreasi siswa kami,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu siswa kelas IB, Latisa, mengaku senang sekali dengan adanya ilmu keterampilan baru yang ia dapat. Ia mengungkapkan ini adalah kali pertama ia membuat amplop dan kartu Lebaran.
Selain ada pembuatan keterampilan, ada juga ada tausiah dari Kepala SD Muhammadiyah PK Banyudono, Pujiono. Dalam tausiahnya, ia menjelaskan beberapa peristiwa istimewa pada Ramadan.
“Bulan Ramadan disebut dengan Syahrul Qur’an, yaitu diturunkannya wahyu Al-Qur’an. Dari sini diharapkan pada Ramadan, umat Islam lebih banyak membaca dan mentadaburi Al-Qur’an,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan terjadinya Perang Badar juga terjadi pada Ramadan. Pada peristiwa penting tersebut, pasukan Nabi Muhammad SAW sejumlah 313 mampu mengalahkan 1.000 pasukan Quraisy.
Dengan jumlah yang tiga kali lebih sedikit, pasukan Nabi Muhammad dapat mengalahkan lawannya. Pujiono mengatakan hal tersebut sebagai keajaiban yang tentunya atas kuasa Allah.
“Peristiwa kemerdekaan Republik Indonesia juga terjadi saat Ramadan. Artinya para pejuang waktu itu walaupun berpuasa tetap berjuang dan bekerja. Maka, selaku generasi penerus bangsa hendaklah mampu meniru para pahlawan yang tetap semangat belajar di tengah puasa,” jelasnya.