by Rudi Hartono - Espos.id Solopos - Selasa, 14 April 2020 - 01:00 WIB
Esposin, WONOGIRI -- Konten atau isi video mesum yang dibuat eks Camat Karangtengah, Wonogiri, Sunarto, bukan adegan hubungan badan.
Berdasarkan fakta yang terungkap selama persidangan kasus pornografi itu, video tersebut berisi adegan oral seks.
Sunarto, membuat video mesum itu bersama kekasih gelapnya, Sarmila (bukan nama sebenarnya). Keduanya yang sama-sama sudah berkeluarga berpacaran sejak setahun lalu.
Di Lokasi Bareng Korban, 1 Orang Ditangkap Terkait Penemuan 2 Mayat Telanjang di Banyuanyar Solo
Di Lokasi Bareng Korban, 1 Orang Ditangkap Terkait Penemuan 2 Mayat Telanjang di Banyuanyar Solo
Konten video mesum itu dibuat Eks Camat Karangtengah, Wonogiri, Sunarto bersama Sarmila di hotel melati Giriwoyo, medio kedua 2019 lalu.
Sunarto membuat video mesum itu karena ingin menjajal handphone barunya. Video itu tidak dihapus karena dia masih ingin menontonnya.
Mudahkan Pemantauan, Rumah Pemudik di Bedoro Sambungmacan Sragen Dipasangi Stiker
Saat itu lah, eks Camat Karangtengah, Wonogiri, itu sadar konten video mesumnya terpasang sebagai status Whatsapp. Karena tersebar secara tidak sengaja, Sunarto tidak dijerat dengan pasal penyebaran konten pornografi.
Hakim PN Wonogiri, Ni Kadek Ismadewi, mewakili Pejabat Humas PN, mengatakan Sunarto divonis berdasarkan Pasal 29 UU No 44/2008 tentang Pornografi.
6 RS Rujukan Covid-19 di Solo Penuh PDP & Pasien Positif
Eks Camat Karangtengah, Wonogiri, itu dinilai secara sah dan meyakinkan membuat konten pornografi dalam bentuk video mesum.
Baik Sunarto maupun jaksa penuntut umum (JPU) sama-sama menerima putusan hakim.
Putusan tersebut lebih rendah satu bulan daripada tuntutan JPU yang menuntut Sunarto dengan pidana tujuh bulan penjara. Selain pidana penjara, majelis hakim menjatuhkan hukuman denda Rp250 juta.
6 RS Rujukan Covid-19 di Solo Penuh PDP & Pasien Positif
Jika tak bisa membayar, Sunarto harus menggantinya dengan hukuman kurungan selama sebulan.
"Pidana penjara bagi terdakwa [Sunarto] dipotong masa tahanan yang sudah dijalani. Terdakwa ditahan sejak 28 November 2019 atau empat bulan lalu,” kata dia.
Sunarto hanya tinggal menjalani hukuman lebih kurang dua bulan.