by Ichsan Kholif Rahman - Espos.id Solopos - Sabtu, 13 Februari 2021 - 20:21 WIB
Esposin, SOLO — GKR Timoer Rumbai menyoroti keberadaan Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Dani Nur Adiningrat. Dani disebut GKR Timoer bukan darah dalam atau keluarga langsung Keraton Solo namun mengklaim perwakilan PB XIII.
GKR Timoer dan Gusti Wandansari atau Gusti Moeng meminta hanya darah dalam saja yang terlibat jika persoalan konflik Keraton Solo dianggap persoalan keluarga.
Timoer saat dijumpai wartawan seusai bebas dari kurungan Keraton Solo pada Sabtu (13/2/2021) sore menegaskan dia lahir, besar, menikah, hingga menjanda di Keraton Solo. Ia tidak mengenal Dani karena bukan anggota keluarga.
“Kalau memang ini urusan keluarga, orang lain tidak usah berbicara. Cukup darah dalem. Saya tidak kenal itu Dani, dia masuk setelah kami pergi. Kemarin malam Anda [media] berbicara dengan Dani kan? Saya tidak mengenal dia,” papar Timoer.
Baca juga: Curhat 2 Putri Keraton Solo Setelah Bebas: Kami Dikunci, Bukan Mengurung Diri
“Kalau memang ini urusan keluarga, orang lain tidak usah berbicara. Cukup darah dalem. Saya tidak kenal itu Dani, dia masuk setelah kami pergi. Kemarin malam Anda [media] berbicara dengan Dani kan? Saya tidak mengenal dia,” papar Timoer.
Baca juga: Curhat 2 Putri Keraton Solo Setelah Bebas: Kami Dikunci, Bukan Mengurung Diri
Ia mengaku sudah bertemu dengan Dani berulang kali. Ia bercerita saat pembangunan kantor kompleks Alun-alun Kidul, Dani menemui Timoer sebagai utusan Sinuhun. Lalu, Timoer meminta Dani mengantarkannya ke Sinuhun. Namun Dani justru menjawab tidak pernah bertemu Sinuhun.“Kalau tidak pernah bertemu Sinuhun lalu siapa yang menyuruh. Katanya utusan dalem, jadi masuk akal kan. Semua bisa kok kalau ngaku-ngaku utusan Sinuhun. Jadi saya minta media mengabarkan dengan nurani,” papar dia.
“Saya memang bukan darah dalem, saya juga tidak pernah menyebut darah dalem. Saya ini utusan dalem, jadi saya duduk di kelembagan Keraton Solo diperintah Sinuhun untuk menyampaikan dawuh dalem kepada mereka,” papar dia.
“Saya saja orang luar dapat tugas dari Sinuhun sangat menghormati Sinuhun selaku raja. Tetapi kenapa mereka malah bersikap seperti itu. Wajar, kalau dawuh dalem lewat Sasana Wilapa,” papar Dani.
Baca juga: 2 Putri Keraton Solo Ngaku Dikunci, Kubu PB XIII Sebut Playing Victim
“Mereka datang masuk tanpa izin Sinuhun, juga tanpa undangan lalu seolah-olah dikurung. Saya itu ada surat resmi dawuh dalem. Termasuk saat menyampaikan ke media, tidak mungkin juga saya tidak mendapat tugas lalu statement,” papar dia.
“Harusnya kalau mereka paham dan menggunakan nurani, memahami siapa Sinuhun. Beliau kan orang tua mereka, kakak mereka, yang wajib dihormati. Mengapa bersikap seperti itu di tengah pandemi,” papar dia.
Baca juga: Sudah "Bebas", GKR Rumbai & Gusti Moeng Tak Tahu Siapa yang Membukakan Pintu Keraton Solo
“Saya temui mereka bersama Kapolsek supaya ada saksi. Namun tidak mau keluar malah menanyakan macam-macam. Keraton itu penuh kamera pengawas, Sinuhun melihat. Sinuhun lalu dawuh kepada saya,” imbuh Dani.
Dani memastikan tidak ada penguncian, itu playing victim. Ia menyerahkan masyarakat yang menilai terkait putri yang terkurung.