by Akhmad Ludiyanto - Espos.id Solopos - Jumat, 20 Agustus 2021 - 10:44 WIB
Esposin, SOLO — Simulasi Asesmen Nasional (AN) di Kota Solo akan diselenggarakan dalam dua periode, yakni periode I 23-26 Agustus 2021 dan periode II 30 Agustus-2 September 2021.
Namun ternyata sebagian Sekolah Dasar (SD) di Solo belum memiliki jumlah komputer yang sesuai dengan jumlah peserta dalam simulasi AN. Untuk menyiasati, simulasi AN dilakukan dengan membagi peserta ke dalam beberapa sesi.
Kepala SDN Jagalan Nomor 81, Kecamatan Jebres, Solo, Yuni Rahayu Utami, mengatakan sekolahnya tidak memiliki sarana laboratorium komputer.
Baca juga: SD dan SMP di Solo Gelar Simulasi Asesmen Nasional Pekan Depan, Begini Persiapannya
Baca juga: SD dan SMP di Solo Gelar Simulasi Asesmen Nasional Pekan Depan, Begini Persiapannya
“Kami kan tidak punya lab, jadi untuk komputernya nanti sedang kami bicarakan bagaimana pengadaannya. Mungkin pakai punya guru dan orang tua. Ini kami sedang rapat membahas itu,” ujarnya saat ditemui di sela-sela rapat di sekolah, Kamis (19/8/2021).
Sementara itu, Kepala SDN Sabrang Lor, Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, Marjiastuti, menyatakan pihaknya menyiapkan 10 komputer/laptop untuk simulasi AN nanti. Sedangkan peserta yang akan ikut simulasi sebanyak 35 siswa.
Baca juga: Melawan Polisi, Tersangka Pencuri Uang Modus Pecah Kaca Mobil di Solo Ditembak
Ia juga memastikan pelaksanaan simulasi dilakukan di gedung relokasi yakni di eks gedung SD Belik, Purwodiningratan.
“Gedung SDN Sabrang Lor kan masih dibangun dan belum selesai, sehingga nanti simulasinya ya di sini,” imbuhnya.
Sebagai informasi, SDN Sabrang Lor mulai tahun ini menampung siswa hasil penggabungan (regroup) SDN Mipitan, Mojosongo.
“Untuk SDN Badran simulasi ikut tanggal 2 September 2021, pesertanya 36 anak didaftarkan semua, meskipun kemungkinan nanti hanya terdaftar 30 anak, sambil menunggu info lebih lanjut. Komputer kami sudah siap, nanti pelaksanaan dibagi 5 sif,” ujarnya.
Baca juga: Kesadaran Literasi Digital Masyarakat Solo Dinilai Sudah Tinggi, Apa Indikatornya?
Sebelumnya, Kabid Dikdasmen SMP Dinas pendidikan (Disdik) Solo, Abdul Haris Alamsah, mengatakan sekolah dapat mengupayakan pengadaan komputer dan melakukan simulasi dengan sistem sesi.
“Yang komputernya tidak mencukupi, bisa pakai komputer atau laptopnya guru atau orang tua. Dan nanti pelaksanaan simulasi juga bisa pakai sesi, sehingga semua peserta tetap bisa ikut dengan jumlah komputer yang terbatas,” ujarnya.