Esposin, SRAGEN-Tanaman padi di hamparan sawah milik petani bernama Mbah Ageng Plumbungan, Karangmalang, Sragen, baru berbunga langsung dibayar tunai senilai Rp20,5 juta oleh penebas. Bahkan ada satu orang penebas sudah habis Rp1 miliar untuk membeli gabah petani. Pada musim kemarau ini harga gabah di Sragen tertinggi bisa tembus Rp7.200/kg.
Seorang petani di Plumbungan, Karangmalang, Sragen, Suharno, saat ditemui Esposin, Kamis (19/9/2024), menggarap hampir dua hektare tanaman padi. Dia mengaku tanaman padi seluas 3.300 meter persegi atau satu patok sudah laku dan dibayar tunai Rp20,5 juta. Dia mengatakan padahal tanaman padinya baru berbunga. Dia mengatakan uang tunai itu sudah diterima sepekan lalu.
"Kini umur tanaman padi sudah 75 hari. Nanti siap panen umurnya sekitar 95 hari. Tidak hanya tanaman padi milik saya, tanaman padi milik petani lainnya juga sudah laku sampai Rp21 juta. Prediksi para petani itu harga gabah nanti bisa sampai Rp8.000/kg," jelas Suharno.
Dia merasa senang tanaman padinya sudah laku meskipun masih tanggung jawab untuk pengairan sampai panen. Dia mengatakan biasanya hanya laku Rp17 juta dan sekarang malah laku Rp20,5 juta. Dia berharap hasil panennya nanti bisa sampai 3 ton. Dia mengatakan kalau bisa sampai 3 ton maka harganya Rp6.800/kg.
Dia melihat bakulnya pintar karena tanaman padi yang baru berbunga itu langsung disemprot cairan perangsang pertumbuhan buah agar produktivitasnya tinggi. Dia menyatakan harga Rp20,5 juta ini paling tinggi harganya. "Ini keunggulan petani Plumbungan karena kompak dan bisa tanam serentak sehingga panennya juga serentak.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen Suratno mengatakan harga gabah pada musim kemarau ini memang tinggi dan sekarang harga tembus Rp7.200/kg. Dia mengatakan saat ke Karangmalang harga padi tembus antara Rp19 juta-Rp21 juta. Bahkan ada petani, kata dia, yang punya lahan seluas 1 ha ditawarkan Rp100 juta.
"Petani itu maunya kalau tidak Rp100 juta akan dipanen sendiri. Kebetulan lahannya cukup luas. Harga tinggi memang sehingga bisa menutup biaya operasional petani. Dia menyatakan operasional paling tinggi ada di irigasi," ujarnya.
Dia mengatakan biaya irigasi itu bisa sampai Rp300.000 per hektare untuk sekali pengairan. Dia mengatakan petani masih untung dengan harga Rp7.200/kg. Dia mengungkapkan para petani di wilayah Desa Puro, Karangmalang, juga ada yang dibayar bakul secara tunai. Bahkan satu orang bakul, kata dia, sudah habis Rp1 miliar untuk bayar padi petani, padahal belum ada yang panen. Dia memprediksi produksi gabah pada musim panen ini bisa 3 ton per patok atau 9 ton per hektare.