by Ponco Suseno - Espos.id Solopos - Sabtu, 14 November 2020 - 05:00 WIB
Esposin, KLATEN -- Pemerintah Desa (Pemdes) Demakijo, Kecamatan Karangnongko, Klaten, mempersiapkan sejumlah lokasi pengungsian alternatif guna mengantisipasi membeludaknya jumlah pengungsi di Selter Demakijo saat erupsi Gunung Merapi.
Kepala Desa (Kades) Demakijo, Eri Karyanto, mengatakan pemdes bersama elemen sukarelawan desa sudah berembuk menyiapkan tempat pengungsian alternatif tak jauh dari Selter Demakijo.
Hal itu menjadi bagian antisipasi pemdes menyikapi kemungkinan membeludaknya jumlah pengungsi asal Tegalmulyo saat erupsi Gunung Merapi benar-benar terjadi.
Positif Covid-19 Meledak Hingga 163 Orang Dalam 6 Hari, Boyolali Terjun Ke Zona Merah
Positif Covid-19 Meledak Hingga 163 Orang Dalam 6 Hari, Boyolali Terjun Ke Zona Merah
"Desa kami memang sudah punya selter. Tapi, kami pun sudah menyiapkan tempat pengungsian alternatif. Semua kemungkinan bisa terjadi. Kami sediakan tiga tempat pengungsian alternatif," kata Eri Karyanto kepada wartawan di kantornya, Kamis (12/11/2020).
Eri Karyanto menyebutkan tiga lokasi alternatif untuk pengungsi dari lereng Merapi Klaten masing-masing pondok pesantren di desa setempat, gedung kesenian, dan SDN 1 Demakijo. Selain itu, beberapa rumah warga juga dapat menjadi tempat pengungsian alternatif.
Kunjungi Lokasi Evakuasi Bencana Merapi Klaten, Kadinkes Jateng Minta Protokol Kesehatan Dibenahi
Eri Karyanto mengatakan warga desanya akan selalu siap menyambut para pengungsi dari lereng Gunung Merapi. Hal itu terutama dari Tegalmulyo dan sekitarnya.
Lapangan berjarak 1 kilometer dari Demakijo. Sementara itu, penjaga Shelter Demakijo, Triyono, mengatakan telah siap menampung para pengungsi dari lereng Gunung Merapi wilayah Klaten. Lantaran masih berlangsung pandemi Covid-19, Shelter Demakijo hanya mampu menampung 80 orang.
25 Orang Di Tempat Evakuasi Sementara Balerante Klaten Jalani Tes Swab
Hal itu berbeda saat kondisi normal yang mana kapasitas tampungnya bisa 300-an orang. "Selter sini kami lengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti dapur makan, 12 kamar mandi, satu musala, ruang pemeriksaan kesehatan. Hari ini, pegawai Puskesmas Karangnongko juga sudah mengecek kondisi selter secara keseluruhan," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sip Anwar, mengatakan warga yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi sudah menyadari sekaligus bersiap menghadapi potensi erupsi Gunung Merapi. Hal itu termasuk kesediaan warga evakuasi secara mandiri.
"Evakuasi yang akan dilakukan adalah evakuasi mandiri. Tempat evakuasi sementara [TES] dan tempat evakuasi akhir [TEA] sudah kami siapkan. Lantaran ini masih berlangsung Covid-19, semuanya harus taat protokol kesehatan," katanya.