by Shogib Angriawan Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Rabu, 1 Mei 2013 - 21:15 WIB
KLATEN-- Empat siswa kelas VI SDN 2 Gemblegan, Kalikotes, Klaten mengalami kesurupan saat jam istirahat di sekolah setempat, sekitar pukul 09.00 WIB, Rabu (1/5/2013).
Kesurupan itu diduga terjadi, lantaran empat siswa sebelumnya belajar di kuburan yang ada di kawasan sekitar sekolah.
Akibatnya, sekitar pukul 10.00 WIB, ratusan siswa kelas I-VI sekolah itu juga terpaksa dipulangkan lebih awal untuk menghindari kesurupan massal.
Akibatnya, sekitar pukul 10.00 WIB, ratusan siswa kelas I-VI sekolah itu juga terpaksa dipulangkan lebih awal untuk menghindari kesurupan massal.
Dia mengaku kesurupan terhadap siswa itu baru terjadi setelah terakhir menimpa belasan tahun lalu. Akibat kejadian itu, dia mengimbau siswa untuk belajar di rumah supaya ada pengawasan dari orangtua. Dia mengungkapkan siswanya sudah siap untuk menghadapi UN yang akan digelar pekan depan. Hingga saat ini, 31 siswa kelas VI sekolah setempat juga selalu mendapatkan jam pelajaran tambahan.
Pengelola kantin sekaligus penjaga SDN 2 Gemblegan, Rahayu, membenarkan adanya empat siswa yang kesurupan. Saat itu, dia baru melayani siswa yang membeli makanan. Namun, dia mendengar suara jeritan dan dia berlari menghampiri siswa itu. “Saya kira pingsan karena lapar, kemudian mereka menjerit-jerit karena kesurupan,” ujarnya saat ditemui Esposin di sekolah setempat, Rabu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala SDN 2 Gemblegan, Saminto, mengatakan sebelumnya ada tiga siswa yang sempat pingsan saat hendak memasuki ruang kelas.
Kemudian, ketiga siswa itu berteriak histeris dan menangis tidak terkendali. Ketiga siswa yang kesurupan itu lalu dibawa ke ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk mendapatkan pertolongan.
Guru sekolah setempat sempat mencoba menenangkan dan menyadarkan mereka. Tidak berhasil, akhirnya sekolah memanggil paranormal untuk menyadarkan ketiga siswa itu. Tidak berselang lama, keadaan ketiga siswa itu pun membaik dan kemudian sadar.
Di saat yang bersamaan, satu siswa kelas VI yang berada di luar ruangan justru ikut tertular kesurupan. Guru dan paranormal langsung bertindak cepat dan berhasil disembuhkan. “Berdasarkan apa yang disampaikan paranormal, keempat siswa itu kesurupan makhluk gaib karena beberapa hari sebelumnya mereka belajar di kuburan,” jelasnya saat dihubungi Esposin, Rabu.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Saminto dari paranormal itu, keempat siswa terus dibuntuti oleh makhluk gaib sejak Hari Kartini pada 21 April lalu. Saminto pun bertanya kepada keempat siswa itu dan ternyata benar.
Beberapa hari lalu, keempat siswanya belajar untuk persiapan Ujian Nasional (UN) di kuburan. “Mungkin mereka belajar di kuburan untuk mencari ketenangan, berdasarkan informasi kuburan itu memang angker,” ungkapnya.
Setelah sadar, keempat siswa diajak untuk Salat Duha dan berdoa memohon perlindungan Tuhan. Kemudian, orangtua dari keempat siswa juga dipanggil untuk menjemput mereka pulang.