by Redaksi - Espos.id Solopos - Sabtu, 17 Oktober 2009 - 21:10 WIB
Solo (Espos)--Dalam pengembangan tentang pembangkit listrik tenaga nuklir PLTN, keselamatan menjadi perhatian utama yang harus selalu ditingkatkan. Sementara itu, aspek tekno-ekonomis juga tetap dilakukan, yakni menciptakan sistem agar energi yang dihasilkan lebih murah.
Dalam rangka memenuhi hal tersebut, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) terus melakukan penelitian. Hasilnya, didiskusikan secara terbuka dengan civitas akademika berbagai universitas di Indonesia.
Hal itu dikatakan Kepala Batan, Hudi Hastowo di sela-sela Seminar Nasional Kesiapan Infrastruktur Bidang Sains dan Teknologi Sebagai Pendukung Penerapan Sistem Energi Nuklir di Indonesia, di Fakultas MIPA UNS Solo, Sabtu (17/10).
Didampingi Pembatu Rektor I Prof Ravik Karsidi MS dan Dekan FMIPA, Prof Drs Sutarno MSc PhD, Hudi menambahkan, hal penting lain yang tidak bisa diabaikan adalah persyaratan keamanan lingkungan.
"Diskusi-diskusi terbuka tentang nuklir dengan para akademisi diharapkan dapat terus menggali wacana tentang teknologi keselamatannya," kata dia.
alo