by Candra Mantovani - Espos.id Solopos - Selasa, 25 Januari 2022 - 21:48 WIB
Esposin, SUKOHARJO -- Para pengrajin lampion ketiban rezeki menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2022. Salah satunya perajin di Mata Jiwa Studio, di Desa Pondok, Grogol, Sukoharjo, yang mendapatkan pesanan lampion berbentuk shio macan air dari Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) yang rencananya akan dipajang di depan Balai Kota Solo.
Pada Selasa (25/1/2022) saat Esposin menyambangi Mata Jiwa Studio tampak sejumlah pekerja menggarap satu lampion berbentuk dewa uang yang masih berbentuk kerangka. Sementara itu, dua lampion berukuran raksasa berbentuk shio macan air sudah tegak berdiri dan siap dipasang.
Pemilik Mata Jiwa Studio, Edi Cahyo Setiarto, mengatakan pesanan dari PMS memang ditujukan untuk memeriahkan perayaan Imlek 2022 setelah sebelumnya sempat vakum akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Asyik! Imlek di Solo Tahun ini Kembali Dimeriahkan 1.000 Lampion
Pada perayaan tahun ini, dia mendapatkan pesanan untuk membuat lampion shio macan air dengan ukuran sepanjang 5 meter dan tinggi 170 sentimeter. Untuk menyelesaikan pesanan lampion tersebut, dia bersama tim memerlukan waktu dua pekan dengan ritme kerja lembur.
“Kami dapat pesanan tiga lampion berukuran besar. Nanti semuanya akan dipasang di depan Balai Kota Solo. Bentuk lampionnya satu macan realistis, satu macan berbentuk kartun, dan satu lampion dewa uang. Untuk lampion macan ini memang disesuaikan dengan shio tahun 2022 ini kan macan air dan nanti yang dewa uang ini didesai bisa bergerak karena ada mekanik di dalamnya. Saat ini kami masih dalam proses merampungkan lampion yang dewa uang ini,” beber Edi ketika berbincang dengan Esposin di studionya.
Baca juga: Beringin Balai Kota – Pasar Gede Solo Mulai Dipasangi Lampion Imlek
“Untuk kesulitan sebenarnya tidak ada karena kami sudah lama bekerja di bidang membuat patung. Kami sudah akan menyelesaikan ini, kami yakin bisa tepat waktu karena Rabu harus dipasang. Semoga bisa tepat waktu,” ucap dia.
Terkait usaha lampion dan patung yang digelutinya, Edi mengaku tidak terpengaruh dengan kondisi pandemi Covid-19. Bahkan pada pandemi lalu, dia mengaku justru mengekspor satu kontainer patung ke Eropa dan menginstalasi patung di sejumlah objek wisata dan taman di Indonesia.
“Bisnis ini memang segmented sekali. Tapi kami beruntung tidak terpengaruh sama sekali. Kami bahkan bisa ekspor. Yang terbaru kami sudah membuat dan menginstalasi patung di perbatasan Timor Leste dan Indonesia,” kata dia.
Baca juga: Kue Keranjang Imlek Solo: Biasa Bikin Sampai 7 Ton, Tahun Ini 2 Ton