Langganan

Kenali Bahaya Leptospirosis yang Tewaskan 3 Warga Karanganyar - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Kaled Hasby Ashshidiqy Newswire  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 26 Oktober 2021 - 20:54 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi leptospirosis

Esposin, KARANGANYAR — Sepanjang 2021, sedikitkan tiga warga Karanganyar meninggal akibat penyakit leptospirosis. Kasus kematian terbaru terjadi pada Juli lalu.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, hingga periode tersebut terdapat 9 kasus leptospirosis di Bumi Intanpari ini. kasus ini tersebar di Puskesmas Jaten I (2 kasus). Sedangkan di puskesmas lainnya masing-masing 1 kasus yakni di Puskesmas Colomadu I, Puskesmas Colomadu II, Puskesmas Gondangrejo, Puskesmas Jaten II, Puskesmas Kebakkramat I, Puskesmas Tasikmadu, dan Puskesmas Jatipuro.

Advertisement

Dari 9 kasus tersebut, 3 penderita di antaranya meninggal dunia. Leptospirosis tergolong menyakit berbahaya jika tidak segera ditangani.

Lantas, apa sih sebenarnya leptospirosis itu?

Baca Juga: Waspada, Ada Lagi Pasien Meninggal Akibat Leptospirosis di Karanganyar

Menyadur artikel dari laman kesehatan halodoc.com, leptospirosis adalah penyakit bakteri yang menyerang manusia dan hewan yang terjadi karena infeksi bakteri jenis Leptospira. Kontaminasinya pada manusia menimbulkan beberapa gejala dan tanda, tetapi diagnosisnya sering disalahartikan penyakit lain.
Advertisement

Namun, pada beberapa orang yang terinfeksi, gejalanya bisa tidak terdeteksi.

Manusia terinfeksi melalui kontak langsung dengan urine hewan yang terinfeksi atau melalui lingkungan yang terkontaminasi urine hewan. Bakteri masuk lewat tubuh melalui luka atau lecet pada permukaan kulit atau melalui selaput lendir mulut, hidung, dan mata. Meski begitu, penularan dari orang ke orang jarang terjadi.

Baca Juga: Dua Warga Jaten Karanganyar Meninggal karena Leptospirosis, Ini Gejala yang Kerap Muncul

Pada tahap awal, gejala yang muncul adalah demam tinggi, sakit kepala yang parah, nyeri otot, dan menggigil. Bukan cuma itu, gejala lain adalah mata memerah, sakit perut, sakit kuning, perdarahan pada kulit dan selaput lendir, muntah, diare, dan ruam di permukaan kulit.

Bahaya Leptospirosis

Leptospirosis bisa dibawa oleh jenis hewan tertentu, termasuk tikus, anjing, hingga babi maupun sapi. Setelah masuk ke tubuh hewan, bakteri hidup dan berkembang dalam ginjal. Setelah infeksi terjadi pada tubuh manusia, gejala muncul dalam waktu 2 minggu hingga 1 bulan pada kondisi tertentu.
Advertisement

Setelah gejala muncul, kamu akan sembuh dalam waktu 1 minggu karena kekebalan tubuh mampu melawan infeksi bakteri tersebut.

Baca Juga: 8 Warga Karanganyar Meninggal Akibat Leptospirosis

Namun, jangan merasa senang, karena muncul fase atau tahap kedua dari penyakit leptospirosis, yang dikenal dengan penyakit Weil. Gejala yang paling mudah dikenali adalah nyeri pada dada dan pembengkakan pada kaki maupun tangan.

Ketika fase kedua ini berlangsung dalam tubuh, perkembangan dan pertumbuhan bakteri bisa menginfeksi atau menyerang organ tubuh lainnya. Menjadikan kondisi tubuh menjadi semakin parah. Hal ini ditandai dengan gejala sebagai berikut:

Baca Juga: Leptospirosis, Penyakit Berbahaya di Musim Hujan

Biasanya, penularan leptospirosis pada manusia terjadi ketika adanya musibah seperti banjir di daerah tersebut, dengan kondisi air yang telah terkontaminasi oleh bakteri dan bercampur dengan urine hewan. Meski tidak terjadi penularan dari manusia ke manusia lainnya, kemungkinan tersebut masih ada, melalui hubungan seksual atau air susu ibu.
Advertisement
Kaled Hasby Ashshidiqy - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif