by Taufiq Sidik Prakoso Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 8 September 2014 - 18:15 WIB
Esposin, SRAGEN – Pemkab Sragen mengaku dilema menyikapi melonjaknya permintaan elpiji 3 kilogram (kg) dan berimbas pada kelangkaan lantaran banyak tersedot ke sektor pertanian.
Di satu sisi, secara aturan penggunaan elpiji tak diperuntukkan sebagai energi pengganti bahan bakar minyak (BBM) melalui modifikasi pompa irigasi.
Pada sisi lain, banyak petani yang mulai menggunakan pompa modifikasi berbahan bakar elpiji yang menjadi satu-satunya andalan untuk irigasi lahan pertanian saat kemarau.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, menegaskan modifikasi pompa irigasi merupakan inisiatif para petani. “Mereka utak-atik sendiri teknologi yang digunakan pada pertanian. Ternyata lebih hemat menggunakan elpiji yang sebelumnya tidak terpikirkan,” urai dia kepada