by Abdul Jalil Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Kamis, 4 Juni 2015 - 20:15 WIB
Esposin, SOLO - Kelangkaan gas elpiji 3 kg di pasaran membuat sejumlah warga di Kelurahan Jebres, Solo, beralih menggunakan kayu bakar dan arang untuk memasak.
Warga RT 002 RW 024, Kelurahan Jebres, Tuti, 33, mengatakan akhir-akhir ini gas elpiji melon jarang ada di pengecer, terkadang satu pekan baru muncul dan itu pun dengan jumlah yang sangat terbatas.
Kondisi ini, kata diam membuat sejumlah warga beralih menggunakan kayu bakar dan arang untuk memasak.
Dia juga menyampaikan kayu bakar dan arang tersebut memang digunakan untuk mengganti elpiji. Untuk satu kresek arang yang dibeli dengan harga Rp10.000 biasanya dipakai untuk memasak dua hari.
Sedangkan untuk kayu bakar, biasanya diperoleh dari mencari di lingkungan rumah.
“Yang beralih ke arang biasanya yang rumahnya agak luas, sedangkan yang rumahnya sempit biasanya hanya membeli lauk dan sayur di warung dan masak nasinya di magic jar,” katanya saat ditemui