by Suharsih - Espos.id Solopos - Minggu, 30 Januari 2022 - 21:48 WIB
Esposin, SOLO -- Kawasan Pasar Gede dan Balai Kota Solo dipadati warga yang ingin berwisata menikmati keindahan lampion Imlek, Minggu (30/1/2022) malam. Hal itu mengakibatkan kemacetan panjang di Jl Jenderal Sudirman (Jensud).
Berdasarkan video yang diunggah akun Instagram @ics_infocegatansolo, arus lalu lintas dari arah selatan atau Bundaran Gladak yang mengarah ke Balai Kota hampir macet total. Kendaraan berjalan sangat pelan bahkan kerap harus berhenti.
Sementara dari arah sebaliknya atau dari Pasar Gede menuju Bundaran Gladak terlihat lengang. Hanya beberapa kendaraan roda dua yang terlihat melintas. "Hindari jl jensud arah balaikota, macet total, mending cari jalan alternatif lain," tulis pengelola akun @ics_infocegatansolo pada keterangan video tersebut.
Baca Juga: Buat yang Mau Wisata Lampion Imlek, Dapat Pesan dari Kapolresta Solo
"kmren ksna siang, barusan ksna lgii..rame poll padatt jln macett dr rutan ke balaikota," tulis salah satu warganet di kolom komentar unggahan tersebut.
"Iya,poll padat merayap...liat lampion sar gede," tulis warganet lainnya.
Sementara itu, berdasarkan foto-foto yang diperoleh Esposin, terlihat warga memadati kawasan jembatan depan Pasar Gede. Mereka berjalan kaki dan ada pula yang berfoto di tengah jalan dengan latar lampion yang sudah menyala.
Baca Juga: Beringin Balai Kota & Pasar Gede Solo Mulai Dipasangi Lampion Imlek
Kondisi ini berbeda dengan Imlek 2021 lalu di mana selain tidak ada Festival Imlek dan Grebek Sudiro, lampion juga tidak dipasang. Tokoh masyarakat Tionghoa yang juga Ketua Humas Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Sumartono Hadinoto, mengatakan pemasangan lampion dan lampu shio itu merupakan permintaan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo.
Baca Juga: Mengintip Tempat Pembuatan Lampion Imlek di Kepatihan Wetan Solo
Namun, karena sangat mendadak, ia hanya menyanggupi memasang 1.000 lampion dan satu patung Shio Macan. “Sebenarnya kami belum berani [memasang lampion] karena masih Pandemi. Belum lagi karena ancaman varian Covid-19 Omicron. Tapi sudah dua tahun tidak ada, sehingga diharapkan tahun ini ada,” kata Sumartono kepada wartawan, Selasa (13/1/2022).