Langganan

Kasus DBD Masih Tinggi, Dinkes Klaten Imbau Lakukan PSN 2 Kali Sepekan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Taufiq Sidik Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 6 Juni 2024 - 09:54 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi nyamuk penyebar DBD (JIBI/dok)

Esposin, KLATEN–Angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten terhitung masih tinggi. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat kembali mengingatkan soal rutinitas melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di masing-masing rumah.

Tak hanya satu kali, Dinkes mengimbau agar kegiatan PSN bisa dilakukan dua kali dalam sepekan. Berdasarkan data yang dihimpun di Dinkes Klaten, jumlah total kasus DBD hingga pekan ke-21 2024 tercatat sebanyak 633 kasus.

Advertisement

Total angka kematian mencapai 27 orang dengan rentang usia mulai dari lima bulan hingga 54 tahun. Mayoritas kasus kematian pada rentang usia anak.

Jika dibandingkan pekan yang sama pada 2023, ada peningkatan kasus. Pada 2023 hingga pekan ke-21 tercatat ada 174 kasus DBD dengan 10 kasus kematian.

Advertisement

Jika dibandingkan pekan yang sama pada 2023, ada peningkatan kasus. Pada 2023 hingga pekan ke-21 tercatat ada 174 kasus DBD dengan 10 kasus kematian.

Kepala Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, menjelaskan dalam pekan ini jumlah kasus DBD tercatat ada 80 kasus dengan angka kematian nihil. Alhasil, jika ditotal angka kasus DBD di Klaten sejak awal 2024 hingga kini sekitar 713 kasus.

Anggit mengakui angka kasus DBD terhitung tinggi. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menekan angka kasus tersebut. Upaya yang paling efektif untuk mencegah kasus DBD yakni PSN dengan rutin membersihkan bak penampungan air.

Advertisement

Tak sekadar dibuang airnya dan diganti dengan air yang baru, Anggit mengimbau agar pembersihan tempat penampungan air dilakukan dengan disikat.

"Sebenarnya Jumantik [juru pemantau jentik] di masing-masing wilayah rutin mengecek. Dan harapan kami di masing-masing rumah ada Jumantik. Harapannya PSN bisa rutin dilakukan," ungkap Anggit.

Disinggung kemungkinan ada stikerisasi di rumah yang masih ditemukan jentik nyamuk, Anggit menilai hal itu masih belum diperlukan. “Kami tingkatkan kesadaran masyarakat. Saat ini masyarakat sudah semakin peka dan saya yakin tidak ada yang mau dalam kondisi yang sama,” kata Anggit.

Advertisement

Sebelumnya, Bupati Klaten, Sri Mulyani, menekankan agar gerakan pemantauan PSN hingga aksi pembersihan bak penampungan air dari jentik-jentik nyamuk bisa terus digencarkan. Gerakan itu diharapkan bisa dilakukan hingga ke lingkup RT/RW serta masing-masing rumah tangga.

"Masyarakat kami imbau apabila mengalami gejala demam, panas segera periksa ke Puskesmas atau klinik-klinik terdekat sebagai upaya pencegahan lebih dini," kata Mulyani.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif