by Taufiq Sidik Prakoso Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Sabtu, 31 Mei 2014 - 17:37 WIB
ESPOS.ID - Ilustrasi gantung diri (JIBI/Solopos/Dok)
Esposin, SRAGEN--Seorang wanita asal Dukuh Sobayan, RT 008, Desa Karungan, Plupuh mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Diduga, wanita tersebut tak kuat dengan depresi yang dialaminya beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan informasi yang dihimpun espos.id, wanita tersebut bernama Nanik Sugiyartini, 36. Sebelum ditemukan tewas gantung diri, Nanik diketahui berbincang dengan sejumlah anggota keluarganya di teras rumah Jumat (30/5/2014) pukul 15.00 WIB.
Tak lama berbincang, Nanik berpamitan hendak mandi kepada bapaknya, Darto Suwarno serta ibunya, Jamiyem yang saat itu menemani Nanik mengobrol di teras rumah. Namun, saat Jamiyem berniat pergi ke ruang dapur di rumah tersebut sekitar pukul 15.30 WIB, dia dikejutkan putrinya sudah terbujur kaku menggantung di kusen menggunakan kain.
Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, melalui Kapolsek Plupuh, AKP Suparmin, membenarkan kejadian itu. “Setelah mengobrol di teras itu, korban pamit ke belakang untuk mandi. Sementara, ibunya pergi ke kebun untuk cari kayu bakar dan bapaknya mengasuh cucu,” jelas dia saat dihubungi espos.id, Sabtu (31/5/2014).
Disampaikannya, berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis, tak ditemukan tanda penganiayaan pada jasad korban. Nanik dinyatakan murni tewas karena gantung diri. “Jasadnya dalam kondisi bersih. Sepertinya dia gantung diri setelah mandi,” tambah dia.
Terkait motif korban, Kapolsek menjelaskan diduga Nanik tega mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri lantaran tak kuat dengan gangguan kejiwaan yang dialaminya beberapa bulan terakhir. “Sebelumnya dia tinggal di Jakarta bersama suami dan anaknya. Sekitar dua bulan lalu dia pulang untuk mengobatkan penyakit itu. Sudah berupaya ke mana saja tetapi tidak sembuh-sembuh,” terangnya.