by Indah Septiyaning W. Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Rabu, 5 November 2014 - 03:50 WIB
Siti Wahyuningsih mengaku tak bisa menjelaskan penerapan konsep kartu sakti Jokowi itu. Apalagi kini Pemkot Solo telah memiliki program kesehatan pemeliharaan masyarakat Solo (PKMS).
Ia mengaku tak tahu apakah PKMS masuk dalam jangkauan KIS atau tidak. Yang pasti, DKK Solo menurut Siti Wahyuningsih, masih mengalokasikan anggaran untuk PKMS pada 2015 mendatang.
Dana yang disiapkan senilai Rp22 miliar atau naik Rp1,5 miliar dari anggaran PKMS tahun ini. “Saya tunggu sajalah KIS itu seperti apa. Kalau memang mau dilebur ya siap, tapi kami tetap dulu anggarkan PKMS,” katanya.
Dia mengatakan program PKMS mulai diluncurkan sejak 2008 silam. PKMS adalah program pemeliharaan kesehatan yang diberikan oleh Pemkot kepada masyarakat Kota Solo. Tujuannya untuk memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat yang belum terkover asuransi kesehatan maupun Badan Pemeliharaan Jaminan Sosial (BPJS) terutama bagi masyarakat miskin.
“Ada empat tingkatan kategori warga, yakni warga sangat miskin, miskin, hampir miskin dan rentan miskin. Nah selama ini yang baru dikover Pemerintah itu yang sangat miskin dan rentan miskin, termasuk PKMS,” katanya.
Data Jumlah Peserta PKMS
Kartu Silver | 229.003 lembar |
Kartu Gold | 20.230 lembar |
Total | 249.233 lembar |
Anggaran PKMS 2014 | Rp20,5 miliar |
Anggaran PKMS 2015 disiapkan | Rp22 miliar |