by Novi Tyas Anggraini Ahmad Mufid Aryono - Espos.id Solopos - Minggu, 8 Januari 2023 - 05:19 WIB
Esposin, SOLO--Kampung Arab, seperti namanya, sebagian masyarakat di Solo menyebut sejumlah kawasan di Kecamatan Pasar Kliwon tersebut. Ya karena di wilayah itu mayoritas keturunan Arab.
Kawasan Kampung Arab itu berada di kampung Mertodranan, Kedunglumbu, sebagian wilayah Semanggi, Kelurahan Pasar Kliwon, dan sebagian Kelurahan Mojo.
Dilansir dari Surakarta.go.id, di kampung Arab itu bisa menjumpai Masjid Assegaf dan Masjid Riyadh sebagai ikon di wilayah itu.
Tak hanya itu, kegiatan Haul Habib Ali menjadi salah satu peneguhan kampung Arab di Pasar Kliwon tersebut.
Tak hanya itu, kegiatan Haul Habib Ali menjadi salah satu peneguhan kampung Arab di Pasar Kliwon tersebut.
Munculnya nama Kampung Arab itu tidak lepas dari sejarah kedatangan keturunan bangsa Arab dari Hadramaut, Yaman yang menetap di Jawa.
Dahulu orang-orang Arab yang sebelumnya singgah di Pantai Utara Jawa, bekerja sebagai pedagang sekaligus menyebarkan agama Islam.
Kemudian mereka memilih bermukim di sekitar aliran sungai guna memudahkan kegiatan ekonomi. Hingga pada akhirnya mereka memilih menetap di kawasan Semanggi.
Seiring berjalannya waktu, akulturasi budaya di kawasan Pasar Kliwon lambat laun menjadikan masyarakat mengenal budaya yang dibawa oleh mereka termasuk yang paling populer yaitu kulinernya.
Tak heran di sejumlah kampung di sekitar Mertodranan, Pasar Kliwon, Semanggi, dan Mojo akan menemui berbagai kuliner dengan nuansa Arab seperti gulai, kebab, sambosa, dan berbagai macam olahan daging kambing lainnya.
Selain itu, di kampung tersebut juga menyediakan pusat aneka macam kurma dan oleh-oleh haji yang selalu dibanjiri oleh pengunjung.
Ada puluhan toko yang menjualnya secara grosir maupun eceran.
Tidak ketinggalan juga, selain kuliner juga terdapat toko dan rumah produksi yang menjual beragam busana muslim seperti gamis, baju koko, mukena, sarung, hingga peci.
Di sekitar Pasar Kliwon, Semanggi, dan Kedung Lumbu juga terdapat banyak pabrik tekstil tersebar di beberapa lokasi.
Tak hanya itu, sejumlah kegiatan keagamaan juga menyemarakkan di sejumlah kampung itu. Hampir sama dengan kampung Arab di berbagai daerah, juga akan menemui musik Gambus dan Tarian Hajir Marawis (Zapin) di berbagai acara pernikahan.