by Taufiq Sidik Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Selasa, 18 Maret 2014 - 20:31 WIB
Gogon Irama, 30, langsung mengambil posisi di sisi kiri panggung ketika iring-iringan mobil yang ditumpangi raja dangdut, Rhoma Irama, serta personel Grup Soneta mulai memasuki Lapangan Nglorog, Sragen, Selasa (18/3) siang.
Bersama puluhan temannya yang tergabung dalam fans of Rhoma and Soneta (Forsa), Gogon membentuk barikade dengan para Banser guna memudahkan jalan sang raja dangdut serta puluhan personel Soneta naik dan tampil di panggung kampanye PKB.
Tak berselang lama, Rhoma keluar sembari melambaikan tangan. Langkah idolanya itu memasuki panggung pun mulus tanpa ada gangguan dari para penggemar yang mencoba mendekat berkat barikade tersebut. Demi menjaga keamanan Rhoma dan Soneta selama pentas, Gogon membawa serta anak dan istrinya.
Gogon menyebut sang raja dangdut sebaga panutan. “Semua anggota keluarga saya ajak. Saya suka Bang Haji sejak kelas 1 SD. Bagi saya, beliau sebagai bapak dan panutan, menyampaikan ajaran nabi,” tutur pria asal Ngampel, Boyolali tersebut saat ditemui Esposin di sela-sela acara.
Disampaikan pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan itu, setidaknya terdapat 15 anggota Forsa dari Boyolali yang hadir dalam acara itu. “Dari Semarang tadi ada dua mobil. Ya sekitar 14 orang yang datang,” katanya.
Selain dari Jawa Tengah, sejumlah anggota Forsa asal Jogja pun ikut ngluruk ke Sragen. Ketua Forsa Jogja, Fedhi, 33, menuturkan setidaknya terdapat enam anggota yang hadir saat Rhoma dan Soneta pentas di Sragen siang itu.
“Tugas kami menjaga Bang Haji selama konser berlangsung. Bagi kami, ada kepuasan hati ketika menjaga Rhoma Irama serta ikut melestarikan karya-karya beliau,” ungkap dia.
Fedhi menegaskan kehadiran para fans tersebut tak ada kaitannya dengan unsur politik. “Kami murni mengidolakan Bang Rhoma, tidak ada kaitannya dengan politik atau pencapresan beliau,” tegasnya.