by Kurniawan - Espos.id Solopos - Senin, 28 Desember 2020 - 19:23 WIB
Esposin, SOLO -- Situasi politik Solo 2020 dimulai dengan menghangatnya persaingan figur calon wali kota dan calon wakil wali kota (cawali-cawawali) untuk Pilkada 2020.
Pada satu sisi, ada pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa (Puguh) yang diusulkan DPC PDIP Solo untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP. Namun, pada sisi lain ada putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, yang mendaftar sebagai cawali lewat DPD PDIP Jateng.
Sama-sama berebut restu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, mereka secara masif bergerak menggalang dukungan masyarakat Kota Bengawan. Puguh mendatangi sejumlah deklarasi dukungan dari elemen masyarakat.
5 Warga Solo Meninggal Terpapar Covid-19, Kasus Positif Tambah 53 Orang
5 Warga Solo Meninggal Terpapar Covid-19, Kasus Positif Tambah 53 Orang
Sedangkan Gibran rajin blusukan kampung. Dalam situasi persaingan politik jelang Pilkada Solo 2020, terjadi pertemuan antara Presiden Jokowi dengan FX Hadi Rudyatmo di Yogyakarta.
Foto pertemuan mereka yang terjadi pada 31 Januari 2020 itu menyebar lewat berbagai media sosial dan menjadi perhatian publik. Namun Achmad Purnomo meyakini tak ada deal politk apa pun antara Jokowi dan Rudy.
Satu Pegawai Meninggal Positif Covid-19, Operasional Puskesmas Gajahan Solo Ditutup
Di tengah ketidakpastian situasi politik Solo 2020 lantaran rekomendasi DPP PDIP yang tak kunjung turun, sejumlah partai politik (parpol) mencoba merayu Purnomo untuk maju sebagai cawali Solo.
Sementara itu, beberapa figur juga muncul dan berebut rekomendasi cawawali Solo seperti Diah Warih Anjari. Pegiat sosial kemanusiaan Solo itu gencar melakukan manuver dengan bersafari menemui elemen warga.
Tokoh Mega Bintang Solo Surati Prabowo-Sandi Yang Kini Jadi Menteri, Ini Isinya
Sementara pasangan cawali-cawawali dari jalur perseorangan, Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo), juga bersiap meramaikan kancah politik Solo 2020. Mereka terus menggalang dukungan guna memenuhi syarat mendaftar ke KPU Solo. Ribuan berkas dukungan yang mereka ajukan rontok dan butuh pengganti.
Pada awal Maret 2020 muncul sosok baru yaitu BRA Putri Woelan Sari Dewi, putri dari Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPHPA Tedjowulan. Putri Woelan menyatakan ingin menjadi cawawali Solo dari PDIP.
“Insya Allah saya ada niatan bersama-sama masyarakat Solo agar kota ini bisa jauh lebih baik. Kita bisa lihat kondisi Solo saat ini ada yang masih perlu lompatan-lompatan,” ujarnya saat wawancara dengan wartawan, Minggu (1/3/2020). (Bersambung)