by Candra Mantovani - Espos.id Solopos - Senin, 31 Januari 2022 - 09:33 WIB
Esposin, SUKOHARJO -- Pembahasan terkait perbaikan kerusakan yang terjadi di Underpass Makamhaji di Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, masih terus dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo bersama sejumlah instansi terkait. Hal ini lantaran perbaikan kerusakan diharapkan bersifat permanen dan bukan hanya solusi sementara.
Ihwal perbaikan Underpass Makamhaji diungkapkan oleh Kepala Dishub Sukoharjo, Toni Sri Buntoro, kepada Esposin Minggu (30/1/2022). Dia mengatakan hingga saat ini belum keluar hasil pembahasan dan masih terus didiskusikan untuk mencari solusi terbaik. Namun menurutnya sejumlah pemetaan dan opsi sudah ada terkait langkah perbaikan.
“Masih terus didiskusikan terkait langkah perbaikan. Soalnya kami tidak ingin nanti hanya menjadi solusi sementara dan akan rusak lagi begitu sudah diperbaiki. Apalagi underpass ini kan belum diserahkan dan masih menjadi aset milik Kemenhub,” beber dia.
Baca juga: Hati-Hati Lur… Aspal dan Penutup Selokan di Underpass Makamhaji Rusak
Meskipun begitu, salah satu pemetaan yang dilakukan antara lain memfokuskan perbaikan di sektor drainase atau selokan yang berada di tengah Underpass Makamhaji. Pasalnya, sejumlah kerusakan jalan seperti aspal yang rusak dinilai disebabkan genangan air. “Selain itu kami juga mencari bahan yang kokoh untuk penutup drainase. Karena yang sekarang ini masih belum kuat dan membahayakan pengendara,” ucap dia.
“Sekarang kan ada enam pompa yang beroperasi menyedot air untuk dibuang. Selama pompa air tidak rusak ya masih aman dan banjir bisa diatasi. Fokusnya sekarang masih di drainasenya dulu untuk mencari solusinya,” kata dia.
Baca juga: Truk Nabrak Pembatas Jalan Underpass Makamhaji Bikin Macet 1,5 Jam
Sebelumnya diberitakan, pantauan pada Selasa (11/1/2022) pukul 10.00 WIB, jalur Underpass Makamhaji tampak padat kendaraan yang mengantre untuk melintas mulai dari kendaraan roda dua hingga roda empat.
Kepadatan lantaran disebabkan pengemudi memilih berhati-hati melintas lantaran kondisi aspal yang sudah banyak yang rusak dan penutup saluran air di tengah underpass yang bisa merusak ban. Selain itu, kendaraan berjalan pelan lantaran lebar jalan di sepanjang underpass yang sangat sempit, sehingga tidak memberikan ruang lebih untuk kendaraan yang melintas bermanuver.