Langganan

Jajal Highline Berlatar Belakang Merapi di Kalitalang Klaten, Ini Kata Turis Asal Austria - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Taufiq Sidik Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 15 September 2024 - 20:55 WIB

ESPOS.ID - Wisatawan asing menjajal highline di ekowisata Kalitalang Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Sabtu (14/9/2024). (Espos.id/Taufiq Sidik Prakoso)

Esposin, KLATEN – Pesona Kalitalang dengan panorama puncak Gunung Merapi yang terlihat jelas memikat wisatawan terus berdatangan. Tak hanya wisatawan lokal, turis asing pun kepincut berdatangan.

Termasuk rombongan lima turis asing yang menggelar olahraga ekstrem highline di Kalitalang pada Jumat-Minggu (13-15/9/2024). Mereka membentangkan tiga tali yang terikat batang pohon di antara dua bukit.

Advertisement

Panjangnya bervariasi antara 35 meter hingga 170 meter. Tali itu terbentang di ketinggian 50 meter hingga 100 meter.

Para turis asing itu bersama komunitas highline asal Yogyakarta dan pecinta olahraga dari berbagai daerah menjajal berjalan pada seutas tali yang terbentang di atas jurang. Satu per satu menjajal menjaga keseimbangan berjalan dengan tali pengaman melingkar di pinggang mereka.

Advertisement

Para turis asing itu bersama komunitas highline asal Yogyakarta dan pecinta olahraga dari berbagai daerah menjajal berjalan pada seutas tali yang terbentang di atas jurang. Satu per satu menjajal menjaga keseimbangan berjalan dengan tali pengaman melingkar di pinggang mereka.

Beberapa kali mereka terjatuh dan bergelayut di tali, kemudian mencoba bangkit dan merampungkan perjalanan dari ujung ke ujung. Aksi para pecinta olahraga ekstrem itu memikat perhatian pengunjung Kalitalang. Mereka ikut tegang dan mengabadikan momen tersebut menggunakan ponsel mereka.

Salah satu turis asing yang ikut menjajal olahraga ekstrem itu yakni Niklas, 33, asal Austria. Niklas baru kali pertama berkunjung ke Kalitalang dan mengetahui lokasi tersebut dari sesama penggemar highline asal Yogyakarta.

Advertisement

“Di sini sangat luar biasa. Tentu pemandangannya sangat indah dengan Gunung Merapi,” kata Niklas saat ditemui di Kalitalang, Sabtu (14/9/2024).

Niklas sudah menjajal olahraga highline di berbagai negara seperti Jerman, Argentina, Italia, Slovenia, Bosnia, hingga saat ini di Indonesia. Bagi Niklas, highline di Kalitalang sangat spesial.

Selain baru kali pertama, tempat itu menyuguhkan pemandangan yang tidak dia jumpai di negaranya. Terutama pemandangan Gunung Merapi yang mengeluarkan guguran lava.

Advertisement

“Saat pagi bisa menikmati matahari terbit dan malamnya bisa menikmati lava Merapi. Di negara saya berasal tidak ada gunung berapi seperti ini. Jadi bagi saya ini yang kali pertama bisa melihat gunung berapi mengeluarkan guguran lava,” ungkap Niklas.

Seusai mengunjungi Kalitalang, Niklas bersama teman-temannya berencana mendatangi Kawah Ijen sebelum melanjutkan perjalanan ke Bali. Dia mengungkapkan keinginannya untuk kembali ke Indonesia terutama berkunjung ke Kalitalang.

“Saya akan senang jika bisa berkunjung kembali ke sini entah tahun depan, dua tahun lagi, atau kapan pun itu. Perjalanan saya sampai di sini sangat panjang selama 40 jam. Perjalanan udara dilanjutkan penerbangan berikutnya, menunggu, sampai di sini menumpang kereta,” kata Niklas.

Advertisement

Salah satu pegiat komunitas Yogyakarta Slackline, Andi Ardi, mengungkapkan awalnya lima pegiat highline dari berbagai negara itu menghadiri festival di Bandung.

Mereka kemudian penasaran dengan tempat lainnya yang bisa digunakan untuk olahraga ekstrem itu terutama di sekitar Yogyakarta. Alhasil, mereka diajak ke Kalitalang. Turis asing itu berasal dari Argentina, Austria, Jerman, serta Hungaria.

Andi yang sudah beberapa kali menjajal highline di Kalitalang mengungkapkan kawasan itu memiliki beberapa lokasi yang berpotensi bisa digunakan untuk olahraga ekstrem tersebut.

Kawasan tersebut bisa dimanfaatkan mereka yang sudah profesional maupun pemula. Dia berharap dengan berkunjung ke Kalitalang, para pegiat highline itu bisa menyebarkan informasi keindahan Kalitalang ke teman mereka di negara masing-masing.

Advertisement
Mariyana Ricky P.D - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif