Langganan

IPB Kenalkan Varietas Padi Unggul ke Petani Klaten saat Dosen Pulang Kampung - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Taufiq Sidik Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Senin, 22 Juli 2024 - 10:07 WIB

ESPOS.ID - Dosen IPB, Ani Kurniawati, mengenalkam varietas padi IPB lewat program dosen pulang kampung di Desa Karangduren, Kecamatan Kebonarum, Klaten, Kamis (18/7/2024). (Istimewa/Tim IPB)

Esposin, KLATEN–Tim dari Institut Pertanian Bogor (IPB) selama sebulan terakhir menggulirkan program Dosen Pulang Kampung di Kecamatan Kebonarum, Klaten. Pada kegiatan itu, mereka mengenalkan padi varietas IPB.

Tim dari IPB terdiri dari Ani Kurniawati, Prof. Hajrial Aswidinoor, Candra Budiman, dan Heni Purnawati, serta tim mahasiswa Dian Rahmah Fitri dan Muhammad Aflah. Tim IPB bekerja sama dengan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kebonarum.

Advertisement

Ani Kurniawati yang merupakan Dosen di Departemen Agronomi dan Agricultura IPB menjelaskan kegiatan Dosen Pulang Kampung itu menjadi salah satu program di Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim.

“Di dalam program itu, dosen diharapkan bisa memberikan kontribusi di daerah asalnya. Kebetulan saya dari Kebonarum sejak SD sampai SMA kemudian melanjutkan pendidikan di IPB,” kata Ani saat ditemui di sela sosialisasi kepada petani di aula Desa Karangduren, Kecamatan Kebonarum, Kamis (18/7/2024).

Advertisement

“Di dalam program itu, dosen diharapkan bisa memberikan kontribusi di daerah asalnya. Kebetulan saya dari Kebonarum sejak SD sampai SMA kemudian melanjutkan pendidikan di IPB,” kata Ani saat ditemui di sela sosialisasi kepada petani di aula Desa Karangduren, Kecamatan Kebonarum, Kamis (18/7/2024).

Ani menjelaskan dalam program itu tim IPB mengenalkan padi varietas IPB. Pengenalan varietas padi dilakukan di wilayah Kebonarum lantaran Kabupaten Klaten merupakan sentra beras dan wilayah Kecamatan Kebonarum menjadi salah satu kawasan pertanian.

Dia menguraikan ada berbagai varietas padi IPB yang dikenalkan yakni IPB 3S, 12S, 13S, 14S, dan 9G. Untuk varietas dengan kode S memiliki adaptasi baik untuk daerah padi sawah.

Advertisement

Sifat berikutnya yakni varietas padi IPB itu memiliki ukuran malai yang panjang dengan jumlah gabah per malai kisarannya 300 butir.

“Kalau lainnya rata-rata per malai 150-200 butir. Jadi untuk varietas tipe S ini anakan tidak banyak, tetapi produktif menghasilkan malai sehingga jumlah gabah per malai banyak. Produktivitas per ha secara potensi bisa sampai 8-9 ton. Untuk umur dari semai setiap varietas itu khas tetapi kira-kira 112 hari. Kalau dari tanam kira-kira 100 hari setelah tanam,” kata Ani.

Ani mengungkapkan uji coba tanam varietas padi IPB sudah dilakukan di wilayah Desa Karangduren di lahan petani sekitar 0,75 ha. Uji coba tanam sudah dilakukan sejak sebulan lalu.

Advertisement

“Untuk pendampingan tetap kami lakukan. Kami punya grup WA dengan petani yang bisa selalu kami perbarui informasi perkembangannya. Ketika akan panen kami datang lagi untuk pemantauan,” jelas Ani.

Ani menjelaskan pengenalan varietas padi IPB itu bisa menjadi alternatif bagi petani. Tujuan pengenalan varietas unggul itu untuk meningkatkan kesejahteraan petani terutama di daerah asalnya.

“Petani bisa punya pilihan varietas yang memiliki potensi baik dalam budi daya sehingga harapannya produktivitas naik pendapatan petani naik kemakmuran meningkat. Petani juga tidak tergantung dengan varietas karena itu juga tidak baik. Dalam tanam harus ada rotasi juga,” kata Ani.

Advertisement

Kepala Desa (Kades) Karangduren, Sumarno, mengatakan program itu sangat membantu para petani di wilayahnya.

“Alhamdulillah keberadaan dosen pulang kampung ini bisa menyejahterakan warga di daerah aslinya terutama di pertanian. Ke depan dari program ini petani bisa memahami apa yang disampaikan para pembicara dan ke depan petani di Kebonarum bisa makmur,” jelas Sumarno.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif