by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Jumat, 10 Juni 2022 - 11:07 WIB
Esposin, SRAGEN -- Sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan gerakan penyemprotan disinfektan serentak ke kandang ternak 20 kecamatan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada Jumat (10/6/2022).
Penyemprotan disinfektan secara rutin dan menjaga kebersihan kandang dinilai mampu memutus persebaran virus penyakit mulut dan kuku atau PMK pada ternak hingga 80 persen.
Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Sragen menyiapkan 105 liter disinfektan jenis Eco Ezyme. Disinfektan tersebut bantuan dari Palang Merah Indonesia (PMI).
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, bersama Wakil Bupati (Wabup), Suroto, melihat langsung penyemprotan kandang secara massal. Bupati dan rombongan bersepeda santai sembari melihat kandang milik Sadono Nur Hutomo di Dukuh Ngawen, Desa Mojorejo, Kecamatan Karangmalang, Sragen.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, bersama Wakil Bupati (Wabup), Suroto, melihat langsung penyemprotan kandang secara massal. Bupati dan rombongan bersepeda santai sembari melihat kandang milik Sadono Nur Hutomo di Dukuh Ngawen, Desa Mojorejo, Kecamatan Karangmalang, Sragen.
Populasi sapi milik anggota Polsek Kedawung itu mencapai 104 ekor, terdiri dari 95 ekor di kandang Ngawen dan sembilan ekor di kandang Ngarum, Desa Ngarum, Kecamatan Ngrampal, Sragen.
Baca Juga : Baru 3 Kodim di Soloraya yang Kerahkan Babinsa Bantu Tangani PMK
Rina menjelaskan Eco Enzyme dari PMI itu merupakan disinfektan ramah lingkungan yang tidak berbahaya bagi ternak. Ia juga menyampaikan belum ada bantuan disinfektan dari Kementerian Pertanian.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menerangkan penyemprotan disinfektan dilakukan untuk menjaga kebersihan kandang dan ternak. Yuni bersama rombongan sengaja mengecek langsung untuk memastikan sapi-sapi di kandang itu sehat.
Baca Juga : 21 Sapi di Sragen Dilaporkan Sembuh dari PMK Dalam 3 Hari, Ini Sebabnya
Hasilnya, dia menyebut seratusan ekor sapi itu sehat karena rutin disemprot disinfektan setiap pagi dan sore. Selain itu pemilik kandang menjaga kebersihan.
“Sesering mungkin kandang dan sapi disemprot [disinfektan] maka akan lebih baik. Apalagi menggunakan Eco Enzyme ramah lingkungan dan tidak berbahaya bila kena mulut ternak. Yang disemprot disinfektan itu termasuk kaki ternak," tutur Bupati.
Selain itu, dia menyebut bahwa pemilik ternak, Sadono, menjalankan prosedur terhadap orang yang hendak berkunjung ke kandangnya. "Pak Sadono memiliki protap terhadap orang yang hendak melihat sapi. Saya ditanya habis dari kandang mana? Saya bilang dari rumah dinas. Kalau saya dari kandang tertentu maka saya tidak diizinkan masuk kandang,” ungkapnya.
Baca Juga : Prosedur Pengobatan Hewan Terjangkit PMK
Hampir setiap kecamatan di Sragen ditemukan kasus PMK. Cara yang paling efektif, kata dia, dengan menjaga kebersihan kandang dan ternak.
“Insyaallah sudah ada sosialisasi dari penyuluh dan dokter hewan. Kami mengecek ke kandang peternak sebagai bentuk perhatian agar para peternak bersemangat dalam menghadapi PMK. Pemkab terus memberi support. Dalam waktu dekat akan ada bantuan vaksin,” jelasnya.