by Nimatul Faizah - Espos.id Solopos - Senin, 28 Februari 2022 - 12:34 WIB
Esposin, BOYOLALI — Ratusan orang berkumpul di Pasar Pisang Juwangi yang berada sekitar 100 meter dari Pasar Juwangi pada Minggu (27/2/2022) pagi. Lokasi pasar pisang terbesar di Jawa Tengah ini berada di tepi jalan di Dusun Kalongan, Desa Juwangi, Boyolali.
Proses jual beli dilakukan setelah pedagang membongkar muatan pisang dari truk untuk dipajang begitu saja di lahan yang disediakan. Salah satu pedagang pisang dari Desa Jerukan, Juwangi, Purwati, 51, mengaku sudah 12 tahun berjualan di sana. Dia melanjutkan usaha ibunya berdagang pisang sejak masih kecil.
Baca juga: Pasar Pisang Juwangi Boyolali, Terbesar Se-Jawa Tengah
Purwanti mengatakan, pasar pisang ini hanya buka setiap pasaran Wage dan Legi. Meski demikian, daganganny selalu laris. Semua pedagang di pasar tersebut berasal dari Kecamatan Juwangi, Boyolali. Sementara pembelinya dari luar kota.
Purwanti mengatakan, pasar pisang ini hanya buka setiap pasaran Wage dan Legi. Meski demikian, daganganny selalu laris. Semua pedagang di pasar tersebut berasal dari Kecamatan Juwangi, Boyolali. Sementara pembelinya dari luar kota.
“Ini saya menjual pisang pipit, raja, kawisto, ambon. Semua yang jualan orang Kecamatan Juwangi, tapi yang beli banyak dari orang Salatiga, Klaten, Kudus, Pati, Solo, Demak, banyak,” ungkapnya saat ditemui Esposin di lokasi.
Baca juga: Filosofi Ogoh-Ogoh Bagi Umat Hindu di Lereng Merapi Boyolali
Sementara itu, pedagang yang lain, Sulastri, 38, yang sedang duduk menunggu pembayaran dari pembeli luar kota menyempatkan berbincang dengan Esposin. Ia mengaku sudah mulai dari pukul 04.30 WIB berada di Pasar Pisang Juwangi.
“Sini kadang jam tiga pagi sudah ramai, bahkan Sabtu [26/2/2022] sore sudah ramai. H-1 sudah pada nge-drop pisang kalau Wage dan Legi. Tapi pembeli baru datang hari ini,” kata dia.
Baca juga: Desa Banyuanyar Boyolali “Kawinkan” Dewi dan Dedi Tahun Ini
Sama dengan Purwati, Sulastri juga mengaku ia menjual hasil pisang perkebunan warga Juwangi.
“Ini saya jual pisang kepok, kawisto, raja, rajanangka, campur pokoknya. Ini pisang beli, jadi saya itu tengkulak. Beli dari warga sini [Kecamatan Juwangi], kemudian dijual di Pasar Juwangi, nanti ada pembeli dari luar kota,” kata dia.
Sulastri mengaku harga pisang cukup fluktuatif tergantung musim. Ia mengatakan harga pisang lebih tinggi saat musim kemarau.
“Musim kemarau dan hujan pengaruh, kalau musim hujan kan banyak pisang. Kalau musim kemarau yang berbuah hanya sedikit. Harganya tinggi pas musim kemarau,” ungkapnya.