Langganan

Ini Alasan Karanganyar Getol Buka Obyek Wisata di Masa New Normal - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Sri Sumi Handayani  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 26 Juni 2020 - 07:20 WIB

ESPOS.ID - Pengunjung menikmati pemandangan dari Gunung Gamping, Tawangmangu, Karanganyar beberapa waktu lalu. Pemerintah Kabupaten Karanganyar berencana menormalkan kembali sektor wisata dalam waktu dekat dengan protokol kesehatan yang ditentukan. (Candra Mantovani/Solopos)

Esposin, KARANGANYAR -- Pemkab Karanganyar memprediksi wisatawan pada masa new normal hanya tersisa 30% apabila dibandingkan hari biasa sebelum pandemi Covid-19. Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Karanganyar ingin membidik wisatawan yang tersisa 30% dengan getol membuka objek wisata pada masa new normal.

Guru Tersangka Pemerkosa Gadis SMP Di Karanganyar Ngaku Asisten Pelatih Tinju, Pertina Angkat Bicara

Advertisement

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar semakin percaya diri membuka objek wisata setelah BNPB menetapkan Kabupaten Karanganyar sebagai zona kuning.

Konsekuensi dari pembukaan objek wisata adalah pelaku pariwisata wajib menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Pemkab membatasi jumlah pengunjung, yakni 50% dari kapasitas. Beberapa pelaku pariwisata membuat inovasi penerapan protokol kesehatan Covid-19.

"Hitungan kami, pengunjung tinggal 30% dari kapasitas umum sebelum Covid-19. Yang wisata di kondisi new normal itu yang masih memiliki tabungan atau uang lebih. Nah kami membidik itu supaya ke Karanganyar," kata Kepala Disparpora Karanganyar, Titis Sri Jawoto, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (24/6/2020).

Advertisement

Periksakan Mata Buram, Pria Tua Asal Karanganyar Dinyatakan Positif Covid-19

SOP Tempat Wisata

Pada kondisi tertentu, lanjut Titis, pelaku pariwisata membuat standar operasional prosedur (SOP). Menurut Titis setiap objek wisata sudah membuat SOP. Dia mencontohkan pengunjung objek wisata museum. Pelaku pariwisata membatasi jumlah pengunjung setiap tim. Semula satu tim berisi sepuluh orang menjadi lima orang sehingga memastikan pergerakan orang di dalam gedung leluasa dan bisa menerapkan social distancing.

"Contoh lain di Candi Ceto. Trap satu sampai tiga itu bebas. Jalan keluar diatur lewat pintu utara. Begitu masuk trap lima sampai tujuh, enggak ada jalan keluar. Maka kami batasi," jelas dia.

Titis menyebut Pemkab ketat menerapkan protokol kesehatan Covid-19 pada sektor pariwisata. Salah satu pertimbangan adalah apabila terjadi kasus Covid-19 di objek wisata maka dampaknya berat bagi pelaku pariwisata. Di sisi lain, Pemkab merevisi target penerimaan pendapatan dari sektor pariwisata. Semula Rp2 miliar menjadi Rp800 juta.

Advertisement

Guru Tersangka Pemerkosa Gadis SMP Di Karanganyar Ngaku Asisten Pelatih Tinju, Pertina Angkat Bicara

"Hla lock down, duit seko ngendi. Makanya sisa waktu ini kan akan kami manfaatkan. Setidaknya kami mengawali membuka objek wisata. Beberapa daerah berkunjung ke Karanganyar untuk tahu konsep wisata new normal itu seperti apa," ungkapnya.

Advertisement
Jafar Sodiq Assegaf - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif