by Aries Susanto Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Rabu, 28 Februari 2018 - 03:35 WIB
Esposin, BOYOLALI -- Pengawas pejabat pembuat komitmen (PPK) pembangunan jalan wilayah Semarang, Marjono, memberikan tanggapannya terkait longsor di jalan Waduk Kedung Ombo (WKO)-Juwangi yang baru kelar dibangun belum lama ini.
Dia memaklumi insiden tersebut karena selain kondisi tanah yang labil, anggaran untuk pemeliharaan jalan sepanjang 23,5 km tersebut juga sangat minim. "Betul, kami telah mendengar jalan longsor yang baru diperbaiki beberapa bulan lalu. Kami bisa memaklumi," ujar Marjono kepada Esposin, Selasa (27/2/2018).
Marjono menjelaskan tanah di sepanjang jalan tersebut sejak awal memang diketahui labil. Untuk membuat jalan kembali bagus dan layak, kata dia, membutuhkan anggaran yang tidak kecil. Sementara anggaran perbaikan jalan saat itu sudah tersedia dan proyek harus segera dijalankan.
"Kami sampai kesulitan mencari pelaksana proyek saat itu. Banyak peserta lelang mundur setelah tahu bujetnya. Namun, kami desak, bagaimana pun proyek harus dijalankan," terangnya.
Baca juga;
"Kami sadar dari awal anggaran memang sangat minim. Makanya, kami bisa memaklumi jika sudah ada sejumlah titik yang longsor. Apalagi, tanah di sana kan labil. Kalau ingin konstruksi jalan bagus, ya memang dananya cukup besar," tambahnya.
Berdasarkan pantauan Marjono, ada sekitar tiga lokasi jalan yang longsor di jalan baru Waduk Kedung Ombo (WKO)-Juwangi. Lokasi longsor yang cukup parah memang di sisi timur pertigaan Desa Kayen, Juwangi.
"Karena masih dalam masa pemeliharaan, pelaksana proyek sudah kami minta memperbaiki lagi," terangnya.
Marjono menyebut jalan tersebut sekelas D. Jalan tersebut sebatas jalan penghubung yang semula hanya jalan untuk perlintasan kendaraan pembangunan WKO. Akhir 2017 lalu, atau sekitar 30 tahun sejak WKO dibangun, jalan akhirnya mulai diperbaiki.
"Karena perkembangan zaman, jalan tersebut kini ramai. Makanya, dengan dana seadanya ya diupayakan untuk diperbaiki setelah 30-an tahun tak tersentuh aspal," terangnya.