Langganan

INFRASTRUKTUR SRAGEN : Swadaya Rakyat untuk Tutup Jeglongan Sewu Hampir Rp1 Miliar - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Tri Rahayu Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 3 Maret 2017 - 20:40 WIB

ESPOS.ID - Suasana gotong royong menutup lubang jalan atau jeglongan sewu di Dukuh Pungkruk, Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Jumat (3/3/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Sragen, dana swadaya masyarakat untuk memperbaiki jalan serentak di 20 kecamatan hampir Rp1 miliar.

Esposin, SRAGEN -- Dana swadaya masyarakat Sragen untuk menutup jeglongan sewu secara serentak di 20 kecamatan, Jumat (3/3/2017), mencapai hampir Rp1 miliar. Dana tersebut dari sumbangan gotong royong pengusaha lokal, perangkat desa, pegawai negeri sipi (PNS), dan corporate social responsibility (CSR).

Advertisement

Aksi tutup lubang tersebut dilakukan mulai pukul 06.30 WIB. Aksi pemerintah dengan partisipasi publik itu dibuka Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dengan apel bersama di jalur keluar jalan tol Solo-Kertosono, Dukuh Pungkruk, Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen.

Ratusan pejabat eselon II, III, dan IV di Pemkab Sragen, TNI/Polri, pramuka, perangkat desa, dan warga mengikuti apel tersebut. Seusai apel, mereka bergerak menambal jeglongan sewu dengan menggunakan pasir dan batu (sirtu).

Advertisement

Ratusan pejabat eselon II, III, dan IV di Pemkab Sragen, TNI/Polri, pramuka, perangkat desa, dan warga mengikuti apel tersebut. Seusai apel, mereka bergerak menambal jeglongan sewu dengan menggunakan pasir dan batu (sirtu).

Para camat kembali ke wilayah kecamatan masing-masing untuk melakukan aksi serupa, kecuali Camat Sidoharjo. Di setiap kecamatan lebih dari 200 orang diterjunkan untuk menambal lubang yang membahayakan pengguna jalan.

Bupati, pejabat, dan warga berjibaku memegang cangkul, ekrak, sekop, dan peralatan lainnya untuk menguruk lubang. Kabag Pembangunan Tugino pun mengangkat ember berisi sirtu untuk menguruk lubang.

Advertisement

“Material yang digunakan menguruk lubang itu sirtu. Laporan yang masuk setiap kecamatan membutuhkan 20 truk. Harga satu truk sirtu itu Rp1,8 juta-Rp2 juta. Kalau satu kecamatan saja Rp40 juta maka 20 kecamatan sudah Rp800 juta. Kalau ditotal dana yang keluar dari swadaya masyarakat itu hampir mencapai Rp1 miliar,” ujar Bupati Yuni saat berbincang dengan Esposin di sela-sela kerja bakti, Jumat siang.

Bupati menginstruksikan kepada para camat untuk menginventarisasi jalan rusak di wilayah masing-masing dan menetapkan skala prioritas untuk aksi serupa pada Jumat berikutnya. Jalan prioritas itu merupakan jalan yang menjadi perhatian publik karena menjadi akses utama warga.

Kerja bakti tutup lubang itu, kata Yuni, tidak berhenti pada Jumat itu tetapi secara sporadis dilakukan setiap hari lewat Unit Reaksi Cepat (URC) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sragen. Yuni menilai dana pemeliharaan jalan rutin untuk URC senilai Rp2 miliar itu tidak cukup.

Advertisement

Dia berencana mengajukan tambahan dana pemeliharaan pada APBD Perubahan 2017 senilai Rp5 miliar. Dia berharap DPRD tidak berpikir negatif tentang aktivitas URC yang bersifat sporadis untuk menambal lubang jalan tetapi menghabiskan dana yang besar. “Pola dana pemeliharaan lebih luwes bila dibandingkan dengan proyek. Karena luwes itulah maka menyedot dana besar,” tuturnya.

Yuni mengakui proses lelang peningkatan jalan senilai Rp181 miliar molor. Lelang yang seharusnya dimulai pada Februari lalu ternyata sampai Maret belum ada pengumuman lelang. DPUTR menjadwalkan pengumuman lelang pada medio Maret mendatang.

“Molornya lelang itu karena masa transisi, ada penataan susunan organisasi tata kerja [SOTK] baru, penataan pejabat struktural hingga staf, yang semua proses itu butuh waktu panjang. Tetapi saya harus semangat, semua kendala pasti ada jalan keluar. Pemimpin memang harus greteh dan cerewet. Saya seperti ini saja masih ada yang tidak suka,” ujarnya.

Advertisement

Kepala DPUTR Sragen Marija menyebut dari 575 ruas jalan di Sragen, 70% atau 403 ruas jalan di antaranya dalam kondisi berlubang atau ditemukan jeglongan sewu.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif