Langganan

Ikut Latihan Pencak Silat, Siswa SMP di Sragen Meninggal - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 14 Juli 2024 - 20:32 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi kekerasan. (Solopos)

Esposin, SRAGEN--Seorang siswa SMP asal wilayah Kecamatan Miri, Sragen, meninggal dunia setelah mengikuti latihan pencak silat di wilayah Miri, Sragen, Jumat (12/7/2024) sekitar pukul 20.30 WIB.

Korban meninggal saat dilarikan ke RSUD dr. Soeratno Gemolong, Sragen, lantaran diduga terkena pukulan pada bagian dada.

Advertisement

Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam melalui Kapolsek Miri Iptu Prayitno kepada Esposin menyampaikan kasus tersebut langsung di tangani Polres Sragen. Kasi Humas Polres Sragen AKP Sigit Sudarsono mewakili Kapolres kepada Solopos com, Minggu (14/7)2024) malam, menjelaskan korban diketahui bernama MJAP, 15, salah satu siswa SMP. Sedangkan lawan sabungnya diketahui berinisial Y, 17, yang juga masih siswa SMK.

Sigit menjelaskan kronologinya berawal ada latihan bersama salah satu perguruan pencak silat tertentu. Saat latihan itu, kata dia, ada sabung antara korban yang masih SMP dengan temannya yang sudah SMK. Keduanya, kata dia, merupakan warga dari perguruan pencak silat tersebut.

Advertisement

Sigit menjelaskan kronologinya berawal ada latihan bersama salah satu perguruan pencak silat tertentu. Saat latihan itu, kata dia, ada sabung antara korban yang masih SMP dengan temannya yang sudah SMK. Keduanya, kata dia, merupakan warga dari perguruan pencak silat tersebut.

"Nah, saat sabung itu, korban mendapat pukulan di bagian dada oleh temannya. Korban terjatuh dan sempat muntah. Kemudian korban diberi minuman air putih. Kemudian korban tak sadarkan diri. Lalu korban dibawa ke RSUD Gemolong. Akhirnya korban tidak tertolong dan meninggal dunia. Saat muntah itu yang dimuntahkan apa kurang tahu," jelasnya.

Dia mengatakan kasus kematian korban langsung ditangani polisi. Sigit mengatakan jenazah korban langsung dibawa ke RSUD dr. Moewardi Solo untuk autopsi.

Advertisement

Kasatreskrim Polres Sragen AKP Wikan Sri Kadiyono membenarkan bila kasus kematian pendekar itu terjadi setelah ikut latihan. Dia mengatakan korban yang masih anak-anak itu terkena pukulan di bagian dada lalu terjatuh.

Dia mengatakan korban sempat diberi minum dan diminumnya kemudian korban pingsan. Dia menyatakan korban meninggal setelah dibawa ke RSUD Gemolong.

Wikan menyampaikan jenazah diautopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban. Dia menjelaskan korban memiliki penyakit atau tidak juga belum tahu dan dapat diketahui lewat autopsi.

Advertisement

Dia menyebut sejumlah warga yang ikut dalam latihan itu dimintai keterangan. Dia mengatakan ada enam orang warga yang diperiksa. "Kami masih mendalami, apakah latihan itu ada instrukturnya atau tidak, ada senior atau yang dituakan atau tidak, di bawah pantauan atau tidak. Korban ini meninggal di RSUD Gemolong. Pelaku yang memukul ini juga masih anak-anak juga," ujar dia.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif