by Muh Khodiq Duhri Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Kamis, 17 September 2020 - 16:31 WIB
Esposin, SRAGEN -- Keluarga Siska Diana Sari, 24, wanita yang ditemukan meninggal dunia di Sungai Bengawan Solo di wilayah Sragen, membongkar makam wanita itu, Kamis (17/9/2020) siang.
Pembongkaran makam hanya dilakukan bebeberapa orang. Berdasarkan foto pembongkaran makam yang diterima Esposin, salah seorang petugas yang membongkar makam menggunakan baju alat pelindung diri (APD) lengkap. Hanya tampak tiga orang yang terlibat dalam pembongkaran makam Siska.
Pembongkaran makam wanita yang mayatnya ditemukan 8 September 2020 lalu di Bengawan Solo, tepatnya di Dukuh/Desa Klandungan, Kecamatan Ngrampal, Sragen, ini menimbulkan pertanyaan apakah terkait dengan upaya pengungkapan penyebab kematian korban?
Waspada Ladies, Pakai High Heels Berisiko Alami Sederet Masalah Ini
Rupanya, pembongkaran makam dilakukan lantaran pihak keluarga ingin Siska dimakamkan tak jauh dari kediaman keluarganya di Kartasura, Sukoharjo.
Semula, jenazah wanita 24 tahun itu sudah dimakamkan di Permakaman Umum Sarekat Islam Sragen pada 10 September 2020. Lalu, Kamis siang jenazah dipindahkan ke permakaman umum dekat rumah keluarga.
Petugas forensik Kamar Mayat RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Dedy Saputro saat dihubungi Esposin, Kamis, menyebut pemindahan makam diurus keluarga pada Kamis pagi.
Kaus dan Sandal Jadi Petunjuk Keluarga Kenali Mayat Wanita di Bengawan Solo Sragen
Diberitakan sebelumnya, mayat wanita yang mengapung di Bengawan Solo di wilayah Sragen itu ternyata adalah warga Desa Pucangan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Hal itu diketahui setelah pihak keluarga Sisca memastikan ciri-ciri mayat yang ditemukan lebih dari sepekan lalu.
Sejoli Remaja SMP Telat Pulang Lalu Dinikahkan Ngaku Tak Ada Paksaan, Ini Kisahnya
Pihak keluarga mulai yakin mayat itu adalah Siska, lantaran ada dua barang yang diketahui milik wanita itu, ditemukan pada mayat tersebut. Dua barang dimaksud adalah sandal dan kaus.
Sejauh ini belum jelas penyebab wanita yang ditemukan di Bengawan Solo itu meninggal dunia. Kapolsek Ngrampal, AKP Lukman Tri Nofianto, mengaku belum bisa menjelaskan penyebab terjadinya kecelakaan air yang mengakibatkan Siska meninggal dunia.
Berdasar hasil pemeriksaan di tubuh korban oleh tim Inafis dari Polres Sragen, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan. “Kami belum dapat informasi lebih lanjut. Nanti kami akan minta keterangan dari keluarga,” jelas Kapolsek.