Langganan

Heboh Arisan Fiktif di Mojosongo Solo, Kapolresta: Jangan Terlena dengan Tawaran Fantastis! - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Ichsan Kholif Rahman  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 12 September 2021 - 17:27 WIB

ESPOS.ID - Korban dugaan arisan online bodong membawa karangan bunga saat menghadiri resepsi pernikahan terduga pelaku penipuan arisan online bodong di Serut, Mojosongo, Jebres, Solo, Minggu (12/9/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopo.com, SOLO - Kasus penipuan bermodus arisan fiktif dan investasi bodong kembali marak di wilayah Jawa Tengah. Kasus ini juga terjadi di Kota Solo dengan banyak jumlah korban cukup banyak.

Kasatreskrim Polresta Solo, AKP Djohan Andika mengonfirmasi di Kota Bengawan juga cukup marak kasus penipuan arisan fiktif. Seluruh korban merupakan seorang perempuan yang tergoda dengan keuntungan dari nilai arisan fiktif atau investasi bodong. Bahkan, tidak ada korban lelaki dalam kasus penipuan itu.

Advertisement

“Laporan pengaduan terkait arisan online banyak juga. Di Solo juga banyak yang menjadi korban. Seluruh kasus sedang kami selidiki,” papar dia mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.

Baca Juga: Pernikahan Wong Solo Digeruduk Gegara Gelar Arisan Fiktif, Korban Mengaku Rugi Ratusan Juta

Ia tidak menyebut jumlah pasti laporan pengaduan dan korban. Namun, ia memastikan kasus penipuan arisan fiktif banyak dan masyarakat harus waspada.

Advertisement

“Pelajari dulu sistem arisan seperti apa, lalu ada izin dari lembaga yang berkewenangan atau tidak. Pastikan juga mengenal admin arisan,” papar dia.

Ia meminta masyarakat jangan terlena denga tawaran-tawaran yang ada. Jika tetap ingin ikut arisan, seluruh peserta sebaiknya lingkungan terdekat dengan sistem konvensional. Sehingga seluruh peserta arisan saling mengenal dan percaya.

Geruduk Resepsi Pernikahan

Diberitakan sebelumnya, sejumlah wanita diduga korban arisan fiktif di Solo mendatangi resepsi pernikahan wanita terduga pelaku JG, di kediamannya di Mojosongo pada Minggu (12/9/2021) siang. Para terduga korban turut membawa sejumlah karangan bunga bernada sindirian untuk segera menyelesaikan tunggakan arisan kepada mempelai wanita.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Esposin, karangan bunga itu telah dikirim kemarin atau sebelum resepsi berlangsung. Saat para wanita itu mendatangi acara resepsi sempat terjadi keributan. Pihak keluarga pun mengusir para terduga korban untuk segera pergi meninggalkan lokasi resepsi. Para terduga korban merasa tertipu lelang arisan online oleh terduga pelaku.

Advertisement

Bara Nuina salah seorang terduga korban, menyebut sistem arisan seluruhnya menggunakan sistem online. Namun, beberapa bulan lalu terjadi permasalahan di arisan yang mengakibatkan terduga korban merugi. Ia mengaku menginginkan persoalan itu diselesaikan secara kekeluargaan karena telah mengenal terduga pelaku cukup lama.

Baca Juga: Warga Solo Rela Beli Rp225 Juta, Ini Alasan Harga Monstera King Variegata Selangit

“Kami ditawari arisan oleh dia. Saya sudah masuk uang arisan Rp161 juta tapi baru dikembalikan Rp14 juta,” kata dia.

Nuina menjelaskan para terduga korban mendatangi pelaku karena geram setiap dihubungi tidak direspons. Berbagai upaya telah dilakukan seperti mendatangi rumah terduga pelaku namun nihil. Ia menyebut pelaku sempat berjanji menyelesaikan kekurangan pembayaran kepada anggota arisan.

Namun, hingga Agustus 2021 itu tidak ada kejelasan bagi anggota arisan. “Ini sudah Sepetember, kami dengar dia nikah itu syok. Jadi langsung dateng ke resepsi,” kata dia.

Advertisement
Ahmad Baihaqi - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif