by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Senin, 12 Desember 2022 - 12:35 WIB
Esposin, KLATEN -- Talut Jl. Wilis yang menjadi ruas jalan raya Gayamprit-Kebonarum longsor, Minggu (11/12/2022) sore. Guna menghindari jatuhnya korban, ruas jalan di talut longsor untuk sementara hanya bisa dilintasi satu lajur.
Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Klaten, talut permanen yang longsor memiliki panjang 25 meter dengan lebar dan tinggi masing-masing 5 meter. Lokasi talut longsor berada di wilayah Dukuh Mlaran, Desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan.
Tak ada korban jiwa akibat longsornya talut tersebut. Namun, potensi longsor susulan masih bisa terjadi ketika hujan dengan intensitas sedang hingga lebat kembali mengguyur.
Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan talut itu berada di ruas jalan kabupaten. Sudah ada pengecekan dan koordinasi dengan DPUPR, kecamatan, kepala desa, serta PDAM.
Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan talut itu berada di ruas jalan kabupaten. Sudah ada pengecekan dan koordinasi dengan DPUPR, kecamatan, kepala desa, serta PDAM.
Dari informasi yang diterima BPBD, talut itu ambrol lantaran air dari pipa PDAM di wilayah tersebut kerap bocor. Bocornya pipa itu membuat tanah di sekitarnya tergerus. Ditambah guyuran hujan dengan intensitas sedang hingga lebat membuat talut ambrol.
Baca Juga: Hujan Deras, Pekarangan Sepanjang 10 Meter Milik Warga Ceper Klaten Longsor
“Hari ini kami koordinasikan agar segera dilakukan perbaikan,” kata Winoto, Senin (12/12/2022).
Kepala Desa (Kades) Nglinggi, Sugeng Mulyadi, mengatakan jalan di lokasi talut ambrol sebelumnya berlubang lantaran kebocoran pipa air. Beberapa kali diperbaiki namun jalan kembali berlubang.
“Kebetulan beberapa hari hujan terus dimungkinkan air masuk ke jalan yang ambles dan terjadilah longsor,” kata Sugeng.
Baca Juga: Tambang Ilegal di Klaten Merusak Ekosistem Gunung Merapi
Sugeng menjelaskan di lokasi jalan yang ambles sebelumnya kerap terjadi pengendara terjatuh.
“Tadi malam juga ada warga yang melintas dan jatuh di lokasi itu. sebenarnya sudah diberi rambu dan mungkin tidak melihat rambu-rambu yang terpasang. Harapan saya bisa segera diperbaiki. Selain rawan kecelakaan, di lokasi itu juga ada aset jaringan pipa PDAM yang dikhawatirkan terputus kalau kembali terjadi longsor,” kata Sugeng.
Salah satu warga, Anton, 50, juga menjelaskan sebelum talut ambrol, kondisi jalan tersebut kerap berlubang. Dia juga menjelaskan perbaikan kerap dilakukan petugas di lokasi jalan yang berlubang.
“Sebelumnya hanya berlubang saja. Kemudian kemarin sore itu talut ambrol,” kata Anton.