by Wahyu Prakoso - Espos.id Solopos - Rabu, 30 Maret 2022 - 20:29 WIB
Esposin, SOLO -- Pemulihan ekonomi yang belum merata pascapandemi Covid-19 menjadi sorotan pada pembukaan hari pertama forum Trade, Industry, and Investment Working Group (TIIWG) G20 Presidensi Indonesia di Hotel Alila Solo, Rabu (30/3/2022).
Pertemutan hari itu berisi penyampaian pandangan ekonomi global dari berbagai organisasi dunia. Sejumlah organisasi dunia yang memberikan pandangannya.
Mereka antara lain organisasi perdagangan dunia (World Trade Organization/WTO) dan Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development/UNCTAD).
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, menjelaskan dua perwakilan WTO dan UNCTAD memaparkan kondisi perekonomian terkini.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, menjelaskan dua perwakilan WTO dan UNCTAD memaparkan kondisi perekonomian terkini.
Baca Juga: Intip Agenda Pertemuan Negara Anggota G20 di Solo, Ini Susunan Acaranya
Secara umum, kata Djatmiko, ada tanda-tanda pemulihan ekonomi meskipun pemulihannya tidak berjalan secara merata di seluruh dunia. Ada yang pemulihannya relatif cepat, moderat, ada juga negara-negara berkembang kemudian posisinya cukup remote (terpencil) dan pengaruhnya ke perekonomian global tidak begitu besar.
"Mereka mengharapkan G20 bisa memberikan suatu dorongan bersama melakukan pemulihan kolaboratif dalam bidang perdagangan, investasi, dan industri,” jelasnya.
Baca Juga: Pemeran Produk UMKM dan Furniture Rangkaian Pertemuan TIIWG G20 di Solo
“Kebutuhan suplai meningkat sementara di satu sisi pasokan menjadi tantangan bersama. dukungan supply chain, logistik juga menjadi isu. Akhirnya ikut memberikan tekanan terhadap inflasi,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, sejumlah harga komoditas energi dan lainnya terus meningkat karena sejumlah hal, antara lain permintaan meningkat lebih cepat daripada penawaran.
“Kemudian masalah digitalisasi juga disinggung, semua sepakat perlu ada kolaborasi lebih erat untuk memanfaatkan perkembangan digital dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Semua akan mendapatkan manfaat aspek digital,” jelasnya.
Baca Juga: Wah, Wayang dan Batik Masuk Materi Workshop Pertemuan G20 di Solo
Djatmiko mengatakan Indonesia ingin mengajak semua negara yang hadir di forum G20 Solo bekerja sama dalam mengatasi persoalan yang dihadapi, antara lain isu kesehatan, digitalisasi, dan isu transisi energi berkelanjutan.
Selain itu, lanjutnya, forum TIIWG G20 di Solo mendorong penguatan ekosistem sektor industri dengan adopsi teknologi industri 4.0 supaya punya daya tahan dan berkelanjutan. Sektor investasi berkelanjutan bahkan sifatnya investasi yang hijau. Investasi tidak hanya memberikan manfaat ekonomi namun memberikan masalah lingkungan dan sosial.
Baca Juga: Temuan Benda Diduga Bom Bareng Forum G20 di Solo, Gibran Bilang Begini
Direktur Jenderal Ketahanan Perwakilan dan Akses Industri Internasional Kemenperin, Eko SA Cahyanto, menambahkan sektor industri akan dibahas dalam pertemuan G20, Kamis (31/3/2022).
Tujuan dalam forum ini, kata Eko, adalah bagaimana seluruh anggota G20 bisa punya kesepahaman dalam menyikapi kondisi pandemi ini dalam rangka pemulihan.
"Kami sudah punya kajian mengenai industri yang sudah mengadopsi teknologi berkaitan industri 4.0 punya revelensi lebih tinggi dibandingkan sektor industrinya. Seperti yang disampaikan Pak Djatmiko ini bisa lebih cepat dipulihkan,” paparnya.