Langganan

Hadapi Banyak Keluhan di Pasar Jongke, Disdag Solo Janji Carikan Solusi Terbaik - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Ahmad Kurnia Sidik  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 7 Agustus 2024 - 09:18 WIB

ESPOS.ID - Pegawai Dinas Perdagangan (Disdag) Solo memasang spanduk pemberitahuan terkait kepindahan pedagang Pasar Kabangan di Pasar Kabangan yang lama, Selasa (6/8/2024) sore. (Istimewa/Disdag Solo).

Esposin, SOLO--Menanggapi berbagai keluhan dari para pedagang di Pasar Jongke, Dinas Perdagangan (Disdag) Solo berjanji mencarikan solusi terbaik. Hal itu disampaikan Kepala Disdag Solo, Agus Santoso saat dihubungi Esposin, Selasa (6/8/2024) petang.

Ia tidak memungkiri ada sejumlah kendala di pasar berwarna putih nan megah itu yang harus menjadi perhatian serta dicarikan solusinya. Mengingat, usia pasar itu baru beberapa pekan setelah diresmikan.

Advertisement

“Ya kami sadar, di tempat yang baru [Pasar Jongke] pasti ada masalah. Entah itu pedagang yang kehilangan pelanggan dan sebagainya. Dan setiap laporan yang masuk, kami coba carikan solusi secepatnya. Jadi kami mohon untuk bersabar sebentar,” kata dia.

Sebelumnya, beberapa pedagang yang sebelumnya berjualan di Pasar Kabangan mengeluhkan hilangnya pelanggan yang disinyalir akibat kurangnya sosialisasi atas pasar baru itu. Salah satunya disampaikan oleh pedagang alat rumah tangga, Aditya saat ditemui Esposin di Pasar Jongke, Selasa (6/8/2024) siang.

Advertisement

Sebelumnya, beberapa pedagang yang sebelumnya berjualan di Pasar Kabangan mengeluhkan hilangnya pelanggan yang disinyalir akibat kurangnya sosialisasi atas pasar baru itu. Salah satunya disampaikan oleh pedagang alat rumah tangga, Aditya saat ditemui Esposin di Pasar Jongke, Selasa (6/8/2024) siang.

“Kami berharap untuk sosialisasi dibuat oleh pengelola pasar [Jongke] agar masyarakat tahu kalau [pedagang] Pasar Kabangan ke sini,” kata dia.

Hal itu disampaikan Aditya karena menurut dia masih banyak warga yang belum tahu bahwa Pasar Jongke pasca pembugaran tidak hanya ditempati oleh pedagang Pasar Jongke saja, tetapi juga oleh pedagang Pasar Kabangan, tepatnya di sisi timur Pasar Jongke.

Advertisement

“Dan spanduk-spanduk itu juga telah kami pasang di Pasar Kabangan yang lama,” kata Kadisdag Solo.

Selain spanduk, ia juga mengaku telah memanfaatkan semua media yang dimiliki Disdag Solo, baik media sosial, laman, dan sebagainya.

Sementara, ada pula keluhan terkait kurang kuatnya daya listrik bagi para pedagang daging yang memerlukan mesin penggilingan daging. Salah satunya disampaikan oleh seorang pedagang daging, Rony. Ia mengaku bahwa daya listrik yang ada saat ini belum bisa optimal bagi operasionalnya.

Advertisement

“Kalau dipaksa menggunakan diesel tambahan sendiri takutnya malah dagingnya terkontaminasi,” kata Rony.

Rony berharap pihak pengelola bisa menambah daya listrik agar kerja mereka dapat lebih maksimal.

Menyikapi hal tersebut, Kadisdag Solo mengaku telah mendengar keluhan itu. Sebagai tindak lanjut, kata dia, pihaknya telah mencoba berkomunikasi dengan pihak PLN Solo.

Advertisement

“Karena, untuk masalah satu ini kami juga tidak bisa sembarangan. Karena yang mengerti jaringan instalasi listriknya, kemampuan listrik di sekitar, dan sebagainya itu kan PLN. Jadi kami harus berkomunikasi dahulu. Dan itu sudah kami lakukan, tinggal menunggu bagaimana nanti hasilnya,” kata dia.

Terakhir, dalam menghadapi setiap masalah yang muncul dari pasar baru itu, ia berharap agar terjalin kerja sama setiap pihak karena dengan begitu, lanjut dia, solusi yang terbaik untuk semua pihak dapat tercapai.

“Ini kan pasar rakyat. Di mana di pasar rakyat itu setiap orang pasti punya kepentingan, baik itu pedagang, pelanggan, pemerintah, dan sebagainya pasti punya kepentingan. Karena mari bersama cari solusi yang terbaik,” jelas dia.

 

 

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif