by Ponco Suseno - Espos.id Solopos - Selasa, 28 Juli 2020 - 15:48 WIB
Esposin, KLATEN — Dinas Arsip dan Perpustakan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah bakal mengoptimalkan keikutsertaan warga lereng Gunung Merapi dalam program Titip Bandaku. Optimalisasi program tersebut dilakukan menyusul di tengah kondisi Gunung Merapi yang menggembung beberapa waktu terakhir.
Program Titip Bandaku adalah program di mana masyarakat sekitar Gunung Merapi mengarsipkan dokumen untuk antisipasi saat Merapi erupsi. Hingga kini, ada 150 kepala keluarga (KK) di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang telah mengikuti program tersebut.
Demikian penjelasan Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Klaten Syahruna, saat ditemui Esposin di kantornya, Selasa (28/7/2020). Dari 150-an KK yang sudah mengikuti program Titip Bandaku, petugas Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Klaten sudah mampu mengarsipkan 1.600 dokumen milik warga secara digital.
Gegara Surati Bupati Soal Dana Desa, Warga Purworejo Jateng Ngaku Dianiaya Kades
"Titip Bandaku ini ditujukan bagi warga yang berada di daerah rawan bencana. Seperti yang diketahui, kondisi Gunung Merapi seperti saat ini [menggembung]. Sudah ada 150-an KK yang ikut progam itu [jemput bola di Balerante]. Setelah Idul Adha nanti, kami lanjutkan jemput bola itu. Sasarannya, seluruh warga di tiga desa di lereng Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang [Balerante, Sidorejo, dan Tegalmulyo]," kata Syahruna.
Waktu itu, warga hanya berkonsentrasi menyelamatkan nyawa/keselamatan diri saat terjadi bencana. Sementara, data kependudukan tak begitu terurus.
Sempat Ingin Maju Pilkada Solo, Wanita Ini Kini Siap Menangkan Gibran
Padahal, penyelamatan dokumen pribadi dinilai juga sangat penting. Hal itu termasuk, sertifikat tanah, KTP, kartu keluarga, BPKB, dan lainnya.
Berbekal program titip bandaku, arsip atau dokumen penting milik warga di lereng Gunung Merapi disimpan dalam bentuk digital. Seluruh dokumen di-scan dan hasilnya disimpan di Dinas Arsip dan Perpustakaan Klaten.
"Dengan cara seperti itu, masyarakat justru semakin aman. Kesadaran masyarakat di lereng Gunung Merapi dalam mengikuti program titip bandaku itu juga sudah terbentuk dengan baik. Kami pun juga sudah membuat ruang khusus tahan api guna menghadapi potensi kebakaran. Saat terjadi kebakaran, arsip di ruangan kami tetap aman," katanya.
Kecepatan penggembungan di tubuh Merapi mencapai 0,5 cm per hari. Hal itu lantas membuat masyarakat di lereng Merapi wajib waspada.
Objek Wisata di Bali Siap Buka 31 Juli, Tapi Hanya untuk Wisatawan Ini
"Kemandirian di tiga desa di Kecamatan Kemalang [Sidorejo, Balerante, dan Tegalmulyo] sudah bagus. Kami pun juga menyiapkan jalur evakuasi utama dan fasilitas di setiap selter [Demakijo (Karangnongko), Kebondalem Lor (Prambanan), Menden (Kebonarum)]," kata Bupati Klaten, Sri Mulyani.