Langganan

Gubernur Ganjar: Festival Tungguk Tembakau Boyolali Punya Potensi Wisata Besar - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Nimatul Faizah  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 3 Agustus 2023 - 21:52 WIB

ESPOS.ID - Arak-arakan gunungan daun tembakau di Festival Tungguk Tembakau, Desa Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Kamis (3/8/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Esposin, BOYOLALI -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menilai Festival Tungguk Tembakau di Senden, Selo, Boyolali, memiliki potensi besar untuk dikembangkan jadi atraksi wisata.

Bahkan, Ganjar mengatakan festival itu bisa dikembangkan jadi seperti festival kopi di Toba, Sumatra Utara. Namun, untuk itu festival tersebut mesti dikawinkan dengan potensi wisata lainnya di Selo.

Advertisement

“Ini satu prosesi yang sebenarnya bagus. Nanti bisa dikawinkan dengan destinasi wisata yang indah, misal paralayang di sana [Tarubatang],” kata Gubernur Ganjar kepada wartawan di sela-sela Festival Tungguk Tembakau di Senden, Selo, Boyolali, Kamis (3/8/2023).

Ia menyarankan ada beberapa kombinasi yang bisa dilakukan untuk mengembangkan objek wisata di Senden. Pertama, kombinasi dengan agrowisata. Kedua, kombinasi dengan objek wisata alamnya, lalu ketiga, kombinasi dengan sport-tourism. Terakhir, dengan budaya-budaya di Selo.

Advertisement

Ia menyarankan ada beberapa kombinasi yang bisa dilakukan untuk mengembangkan objek wisata di Senden. Pertama, kombinasi dengan agrowisata. Kedua, kombinasi dengan objek wisata alamnya, lalu ketiga, kombinasi dengan sport-tourism. Terakhir, dengan budaya-budaya di Selo.

“Ini yang kemudian jadi satu, tinggal kemudian dikemas menjadi sebuah event yang bisa menghadirkan banyak hal,” kata dia. Menurut Gubernur Ganjar, dengan kombinasi wisata, Festival Tungguk Tembakau di Boyolali bisa menjadi tempat wisata yang sangat bagus dan mendatangkan banyak pelancong.

“Karena saya berdiri di sini, kalau saya balik kanan, itu di sebelah kanan ada Merapi, ini [kiri] Merbabu. Kita sekarang agak menceng di kakinya Merbabu. Jadi kalau itu bisa di-create menjadi satu event, oh, ini menarik,” kata dia.

Tradisi Nenek Moyang

Sebelumnya diberitakan, ribuan orang dari berbagai usia menghadiri Festival Tungguk Tembakau Boyolali yang dibuka Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kamis (3/8/2023). Festival ini digelar tiap tahun menjelang panen raya tembakau di lereng Gunung Merbabu, Dukuh Gunungsari, Desa Senden, Selo, Boyolali.
Advertisement

Tumpengan tembakau dan hasil bumi yang tidak diambil kemudian diarak sepanjang satu kilometer menuju panggung. Arak-arakan menuju panggung tersebut terdiri dari para pemimpin daerah, tumpeng tembakau, tumpeng hasil bumi, tumpeng nasi, kesenian tari reog, rodat, dan sebagainya.

Kades Senden, Sularsih menyatakan tradisi tersebut telah ada sejak nenek moyang jelang masa panen tembakau. Namun baru pada 2016 akhirnya dikemas dan digelar serentak agar menjadi daya tarik wisata.

Sebelumnya, masyarakat menggelar tungguk tembakau secara individual. Sularsih menjelaskan malam sebelum tungguk tembakau, terdapat ritual seserahan hasil panen dari masyarakat ke sesepuh makam Gunungsari.

Advertisement

“Ini sudah ada sejak 2016, sempat jeda dua tahun pas Covid-19. Tapi tetap untuk ritual malamnya tetap ada,” kata dia.

Ia menjelaskan gunungan tembakau yang disajikan memiliki makna ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif