by Kurniawan - Espos.id Solopos - Jumat, 22 Januari 2021 - 17:03 WIB
Esposin, SOLO -- Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa segera dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo setelah ditetapkan sebagai cawali-cawawali terpilih oleh KPU Solo, Kamis (21/2/2021) siang.
Penetapan cawali-cawawali terpilih itu berlangsung dalam rapat pleno di Swiss Belhotel, Banjarsari, Solo, dengan dihadiri Bawaslu dan sejumlah pihak terkait.
Mereka yang hadir seperti pejabat Forkompinda Solo. Namun Wali kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, tidak hadir dalam rapat pukul 13.00 WIB tersebut. Pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) eks rival Gibran-Teguh dalam Pilkada 2020 juga tidak terlihat. Mereka diwakili dua orang dari ormas Tikus Pithi Hanata Baris (TPHB).
Lagi Dan Lagi, Penutup Saluran Air Underpass Makamhaji Sukoharjo Rusak, Dicuri?
Lagi Dan Lagi, Penutup Saluran Air Underpass Makamhaji Sukoharjo Rusak, Dicuri?
Ketidakhadiran Bajo pada penetapan Gibran dan Teguh sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Solo terpilih menuai tanda tanya dari sejumlah kalangan.
Saat dihubungi Esposin melalui pesan Whatsapp (WA), Jumat (22/1/2021), Bagyo Wahyono menyatakan tak ada iktikad buruk dengan tak menghadiri rapat pleno tersebut. “Saya sudah ada agenda keluar kota soalnya,” katanya.
Dugaan Penyerangan Karyawati Minimarket Colomadu, Ini Kata Polisi Soal Rekaman Kamera CCTV
Laki-laki yang juga desainer kebaya dan tukang jahit itu berharap semua visi, misi dan program kerja Gibran-Teguh bisa benar-benar mereka terapkan. Dengan begitu ada harapan kondisi kota dan rakyat Solo semakin baik lima tahun ke depan.
“Sesuai visi misi Mas Gibran dan melihat situasi yang semakin sulit. Pemilune slamet, rakyate isoh ngliwet. Saya rasa menjadi wali kota dan wawali saat ini betul-betul ujian berat karena rakyat semakin kritis dan semakin sensitif,” terang Bagyo.
Batal Dites Swab, Pengungsi Gempa Mamuju Dijemput Keluarga Dari STP Solo
Warga Kelurahan Penumping, Laweyan, itu berpesan kepada Gibran-Teguh agar bisa menjadi “bapak” bagi semua warga Solo. Tidak boleh memimpin dengan membeda-bedakan kelompok masyarakat berdasar golongan dan asal parpolnya.
“Harus bisa betul-betul mengayomi dan menjadi bapaknya wong Solo. Yang namanya wali kota ya sudah lepas baju partai, dan benar-benar mengayomi warga. Mudah-mudahan ke depan terwujud perubahan nyata solo yang lebih baik,” pungkasnya.
Sesuai jadwal, Gibran dan Teguh akan dilantik sebagai wali kota dan wakil wali kota Solo pada pertengahan Februari mendatang.