by Luthfi Shobri Marzuqi - Espos.id Solopos - Jumat, 18 Maret 2022 - 22:05 WIB
Esposin, WONOGIRI -- Karang Taruna Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, mulai mengelola parkir di depan kios milik Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Ngudi Utomo. Lahan parkir yang dikelola Karang Taruna Desa Singodutan itu berada di luar gedung Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Wonogiri.
Sebagaimana diketahui, gedung Satpas di Selogiri, Kabupaten Wonogiri, mulai difungsikan sejak, Senin (14/3/2022). Gedung itu mulai melayani pembuatan dan perpanjangan surat izin mengemudi (SIM).
Di sisi lain, Pemdes Singodutan membangun sembilan kios di dekat gedung Satpas Wonogiri. Lahan parkir yang dikelola karang taruna berlokasi di depan kios yang sudah dibangun.
Baca Juga: Senin, Pelayanan SIM di Wonogiri Pindah ke Gedung Baru Satpas Selogiri
"Pengelolaan parkir di depan kios BUM Desa Ngudi Utomo diatasi oleh pengurus karang taruna," kata Kepala Desa (Kades) Singodutan, Karsanto, saat ditemui Esposin di ruang kerjanya, Kamis (17/3/2022).
Berdasarkan pantauan Esposin, sejumlah kendaraan bermotor milik para pemohon SIM diparkir di depan bangunan kios BUM Desa Ngudi Utomo. Pengelolaan parkir oleh karang taruna kali ini berbeda dengan hari perdana pembukaan gedung Satpas Wonogiri. Saat itu, lahan parkir masih dikelola petugas parkir dari gedung lama Satpas Wonogiri, yakni di kompleks Satlantas Wonogiri di Kelurahan Giritirto (Kecamatan Wonogiri).
"Kalau pengelolaan parkir di gedung Satpas itu kami tidak tahu ya. Soalnya lokasinya di dalam. Tapi kalau parkirnya di depan kios BUM Desa, mestinya dikelola warga desa," kata dia.
Baca Juga: Eks Kades Sendangmulyo Wonogiri Belum Ketemu, Kasus Kopdit Masih Buntu
Karsanto mengatakan pembangunan kios di depan gedung Satpas Wonogiri dimulai sejak satu setengah bulan lalu. Pembangunan itu bertujuan meningkatkan pendapat asli desa (PADesa). Total anggaran yang dibutuhkan dalam membangun kios senilai Rp225 juta.
"Dari sembilan kios, sudah ada tujuh yang difungsikan. Di antaranya dua kios untuk tes psikologi SIM C, satu kios untuk tes psikologi SIM B, satu kios untuk KIR dokter, dua kios Primkopol, satu kios sebagai kantor BRI [tempat pembayaran layanan SIM]. Sisanya, dipesan warga. Enggak tahu dipakai untuk kantin atau yang lainnya," jelasnya.
Bangunan seluas 210 meter persegi itu ditargetkan selesai pekan mendatang. Nantinya akan dilengkapi pintu dan pengecatan.
"Kalau pemasangannya kan menunggu pelayanan tutup. Jadi paling Minggu (20/3/2022) sudah dipasang. Tapi belum tahu juga pastinya akan selesai," kata Karsanto.